Monday, December 3, 2018

Where to Stay in Sokcho: James Blue Hostel

“Musim Gugur adalah saat terbaik untuk mengunjungi Korea karena warna daun yang berubah. Pemandangannya indah,” begitu kata James, pemilik James Blue Hostel di Sokcho. Ketika bias Kpop saya, si Yesung, sharing foto daun berguguran di Instagramnya, saya jadi ingat kalau saya belum menulis review penginapan yang satu ini.



Despite what people say, saya masih menemukan kesulitan berkomunikasi dengan orang-orang di Korea, terutama di kota kecil. Termasuk Sokcho, yang satpam bank-nya saja baru menjawab ketika saya nekat bertanya dengan bahasa Korea. Masalahnya karena mau ke Gunung Sorak, kita harus menginap di Sokcho. Terletak di ujung timur Gangwon-do, kota ini terkenal sebagai perbatasan dan karena produk hasil lautnya yang segar. Biasanya orang Korea ke Sokcho untuk menyambut matahari terbit yang pertama di pantainya.

Untung juga kita datang tanggal 1 Januari ketika semua orang sudah checkout.

Menemukan satu penginapan yang nyaman buat anak dan pemilik yang super friendly plus lancar berbahasa Inggris di Sokcho adalah salah satu hal yang paling melegakan. James Blue Guesthouse di Sokcho muncul di urutan teratas website Trip Advisor. Saya memilih stay di sini hanya berdasarkan review orang-orang yang bilang kalo Mr. James bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Ternyata saya mendapatkan lebih dari pemilik penginapan yang lancar Bahasa Inggris.


How to Get There?
Dari Incheon Airport ada bus langsung ke Sokcho. Jadwal bus dari Seoul ke Sokcho bisa dilihat di postingan perjalanan kita berdua di sini. Keluar dari bus, saya bertanya lokasi guest house ini dengan orang setempat, ternyata tidak banyak yang tahu. Sokcho kotanya kecil, sekilas mirip dengan hometown Dudu di Columbia. Bedanya di sini ada pantai, di Columbia cuma ada sungai. Tapi Google Maps lumayan membantu. 



Keluar dari Sokcho Bus Terminal, berjalan di Jangan-Ro (장안구) ke arah kanan atau pantai, sampai menemukan patung di bundaran. Di bundaran ini, belok kanan ke Jungang-Ro (중앙로) dan berjalan lurus sampai melihat penginapannya di seberang jalan. Tidak ada penanda apa-apa sih, tapi James Blue Hostel / Guesthouse ini lumayan terlihat dari jalan karena warnanya yang cerah dibandingkan gedung-gedung sekitarnya.

Room & Board

Kita check-in jam 5 sore dan sudah ditunggu oleh Mr. James di lobby hostel. Sebelumnya saya memang memberi tahu waktu memesan kamar bahwa kita datang dari Seoul pakai bus yang jam berapa. Ketika kita sampai, semuanya sudah siap. Mr. James memberikan kamar di lantai 3 untuk saya dan Dudu.

James Blue Guesthouse tidak ada lift, jadi kita harus mengangkat koper ke atas. Already expected sih sebenernya kalau yang namanya jalan-jalan on budget kita bakalan angkat-angkat koper. Kamar kita adalah yang paling ujung dan menghadap ke laut itu ternyata nyaman. Lantainya kayu tapi hangat karena musim dingin. Tempat tidurnya cukup luas untuk berdua Dudu. Favorit saya adalah meja kecil di pojokan kamar yang bisa dipakai laptopan. Yes, saya ke Korea bawa laptop haha. Wallpaper-nya juga cantik dan bisa buat background foto selfie. 






Saya menemukan satu set skincare termasuk body lotion di meja sebelah TV. Dan ternyata hal ini wajar ditemukan di penginapan lokal di Korea. Berguna banget buat kita yang jalan-jalan di musim dingin dan kulitnya kering terus ini.

Hal seru lainnya
Meskipun terletak tidak persis di depan terminal bus, tapi James Blue Guesthouse ini cukup strategis. Bisa jalan kaki ke mini market atau ke restoran. Penginapan ini juga punya dining room yang cukup luas jadi kita bisa beli makanan di mini market dan bawa pulang. Di dining roomnya ada tempat main dart yang langsung jadi favorit anak-anak, meskipun masih harus diawasi karena dartnya tajam. Dining room yang banyak kaca-nya ini lebih mirip cafe kecil daripada ruang makan hostel. Bangun lebih pagi untuk sarapan, dan duduk nikmati matahari terbit di musim dingin sebelum mulai bergerak keliling kota.



Cara ke Seoraksan National Park dari James Blue Guesthouse mudah. Bis menuju ke Gunung Sorak terletak tidak jauh dari penginapan ini. Keluar dari penginapan, berjalan menyusuri Jungang-Ro ke arah kiri lalu menyeberang jalan dan naik bus dari bus stop di depan bank NH (Nonghyup /농협) yang warnanya biru-hijau. Naik bus nomor 7 atau 7-1 yang tulisannya 설악산 (Seoraksan). Kalau tidak terlalu dingin, dari James Blue Guesthouse bisa jalan kaki ke tengah kota Sokcho. 


Photo is captured from Google Maps

Epilog 

Ketika saya bilang tujuan kita berikutnya adalah Chuncheon, Mr. James bercerita bahwa dia sering ke Chuncheon untuk membawa anaknya berobat. Karena Sokcho termasuk kota kecil yang fasilitas rumah sakitnya kurang canggih dan lengkap. Sedangkan Chuncheon termasuk kota besar, ya mungkin perbandingannya seperti Bandung atau Semarang.

Dibandingkan dengan Seoul, Chuncheon atau bahkan Jeju, Sokcho meninggalkan kesan lebih buat saya. Jadi ingin mampir lagi ketika cuaca tidak terlalu dingin supaya bisa jalan-jalan di Sokcho dan main di pantai. Atau mungkin kembali pas winter dan menikmati salju sambil keliling Gangwon-do. Nginepnya ya tentu di James Blue Hostel ini lagi.

Our Date is at:
James Blue Hostel (제임스블루)
South Korea, Gangwon-do, Sokcho-si, Dongmyeong-dong, 중앙로 192-2
(강원도 속초시 동명동 중앙로 192-2)
+82 33-637-2789
Harga (thn 2018): sekitar Rp500-600rb untuk private room (2 orang) dengan kamar mandi di dalam.

5 comments:

  1. aih asik jalan2 ke korea. aku gelagapan kali yaa secara ga bisa sama sekali omong korea. rekomendasinya oke mba, makasi yaa

    ReplyDelete
  2. wuih bisa jadi referensi banget nih

    ReplyDelete
  3. Mungkin saya bakal gelagapan kalau mengunjungi suatu negara yang mayoritas penduduknya sulit berbahasa inggris hehehe. Musim gugur kesannya selalu romantis ya, Mbak

    ReplyDelete
  4. wah asyik nih jalan jalan ke korea... asyik...

    ReplyDelete

Thanks for stopping by. Please do leave your thoughts or questions, but we appreciate if you don't spam :)