Begitu juga ketika membuka Google Maps di kota Tegal.
Mengapa harus Tegal? Soalnya, untuk berhenti, pilih lokasi yang berada di tengah perjalanan atau saat merasa sudah cukup lelah mengemudi. Perjalanan panjang dari Jakarta menuju Semarang, atau sebaliknya, membutuhkan jeda yang tepat. Saya mempertimbangkan jarak tempuh dan perkiraan waktu tiba di lokasi makan siang. Tegal itu letaknya strategis, persis di tengah-tengah perjalanan, bisa jadi pilihan utama untuk berhenti dan mengisi perut yang keroncongan. Kotanya juga besar, dan ada beberapa pilihan kulineran yang bisa didatangi.Restoran Ibu Djoe dan Tante Hoa adalah satu restoran yang saya sudah mampir dua kali. Yang pertama, saya dan Dudu datang di jam tanggung. Breakfast sudah selesai, tapi lunch belum mulai. Untung Mbaknya baik dan mengijinkan kami memesan menu sarapan yang masih tersedia. Makanannya enak dan harganya tidak mahal. Jadi, di kesempatan berikutnya, kami kembali lagi untuk mencicipi makan siangnya.
Restoran ini tidak sulit ditemukan karena ada di pinggir jalan besar. Kalau lewat kota Tegal, pas di perempatan Mall dan McD, kita belok kanan. Nanti restorannya ada di sebelah kiri setelah Rumah Sakit. Di depan restoran ada lukisan besar dua perempuan yang melambangkan Ibu Djoe dan Tante Hoa. Bangunannya rumah dan parkirannya besar. Masuk ke dalam restoran, ada cerita tentang Ibu Djoe dan Tante Hoa yang digambarkan dalam bentuk komik.