Showing posts with label Bahasa Indonesia Post. Show all posts
Showing posts with label Bahasa Indonesia Post. Show all posts

Saturday, March 22, 2025

Restoran Ibu Djoe dan Tante Hoa: Restoran Rumahan dan Kopi Kecap di Tegal

Perjalanan menyusuri Pantura kali ini sudah saya rencanakan berbekal bantuan dari Google Maps. Terutama soal makan siang dan perhentian di tengah jalan. Bukan cuma soal rasa, tapi juga suasana dan harga yang bersahabat. Yang selalu bikin deg-degan saat merencanakan sebuah perhentian adalah, “semoga pilihan saya kali ini tidak mengecewakan.” Why? Soalnya kalau berhenti itu I only have one shot. Kalau salah pilih ya tidak bisa pindah.


Begitu juga ketika membuka Google Maps di kota Tegal.

Mengapa harus Tegal? Soalnya, untuk berhenti, pilih lokasi yang berada di tengah perjalanan atau saat merasa sudah cukup lelah mengemudi. Perjalanan panjang dari Jakarta menuju Semarang, atau sebaliknya, membutuhkan jeda yang tepat. Saya mempertimbangkan jarak tempuh dan perkiraan waktu tiba di lokasi makan siang. Tegal itu letaknya strategis, persis di tengah-tengah perjalanan, bisa jadi pilihan utama untuk berhenti dan mengisi perut yang keroncongan. Kotanya juga besar, dan ada beberapa pilihan kulineran yang bisa didatangi.

Restoran Ibu Djoe dan Tante Hoa adalah satu restoran yang saya sudah mampir dua kali. Yang pertama, saya dan Dudu datang di jam tanggung. Breakfast sudah selesai, tapi lunch belum mulai. Untung Mbaknya baik dan mengijinkan kami memesan menu sarapan yang masih tersedia. Makanannya enak dan harganya tidak mahal. Jadi, di kesempatan berikutnya, kami kembali lagi untuk mencicipi makan siangnya.

Restoran ini tidak sulit ditemukan karena ada di pinggir jalan besar. Kalau lewat kota Tegal, pas di perempatan Mall dan McD, kita belok kanan. Nanti restorannya ada di sebelah kiri setelah Rumah Sakit. Di depan restoran ada lukisan besar dua perempuan yang melambangkan Ibu Djoe dan Tante Hoa. Bangunannya rumah dan parkirannya besar. Masuk ke dalam restoran, ada cerita tentang Ibu Djoe dan Tante Hoa yang digambarkan dalam bentuk komik.


Friday, March 14, 2025

Daftar Tempat Wisata Gratis di Singapura 2025

Semua mahal di Singapore. Iya memang. Bagaimana mau jalan-jalan hemat, kalau semuanya di luar budget? Jangan sedih, ada kok tempat-tempat yang bisa dikunjungi secara gratis di Singapura, bersama anak dan keluarga tentunya.


Bermain di Taman & Reservoir


Believe it or not, meski terlihat seperti kota besar yang modern dengan segala gedung tingginya, Singapura punya banyak taman. Taman-taman ini biasanya dapat diakses secara gratis, dan populer sebagai tempat tujuan liburan keluarga. Bukan cuma sekedar area hijau dengan rumput, yang namanya taman ini biasanya punya children’s playground yang gratis juga, atau tempat untuk olahraga dan bersepeda.

East Coast Park punya Coastal PlayGrove yang isinya lengkap, mulai dari yang bisa dipanjat, perosotan, kotak pasir, dan area water playground. Meskipun lokasinya tidak di tengah kota, tapi Coastal PlayGrove dekat dengan MRT Tanjung Katong. By the way, East Coast Park ini luas banget, memanjang sampai Changi Airport, dan banyak penduduk lokal yang ke sini untuk bersepeda atau ke pantai.

Yang ini bukan taman, tapi lokasinya sama menyenangkannya. Lower Seletar Reservoir Park punya water play area yang gratis untuk anak-anak. Meskipun Seletar terkenalnya sebagai airport, yang sering saya bandingkan dengan Halim Perdanakusuma, di sini banyak ruang terbuka dan cafe yang ramah anak. Yang sedikit menyulitkan adalah Seletar tidak punya MRT yang dekat. Stasiun MRT Khatib letaknya sekitar 15-20 menit jalan kaki dari Lower Seletar Reservoir Park Water Play Area, yang jelas lumayan kalau Singapore sedang terik. Bus adalah transportasi terbaik untuk sampai di sini.

Marina Barrage adalah salah satu tujuan gratisan terbaru yang populer, dan terletak di tengah kota. Lokasinya tinggal menyeberang dari MRT Gardens by the Bay. Di sini ada Marina Barrage Water Playground. Namun, yang sering jadi lokasi berkunjung saya dan Dudu dahulu adalah Far East Organization Children’s Garden, yang terletak di sebelahnya. Gardens By The Bay juga sebenarnya adalah tujuan wisata yang bisa dinikmati secara gratis walaupun hanya bagian tertentu saja.

Far East Organization Children’s Garden
Jacob Ballas Children’s Garden Maze

Pemenang dari semua taman-taman ini tentu saja Jacob Ballas Children’s Garden yang hanya mengizinkan orang dewasa masuk jika membawa anak berusia di bawah 12 tahun. Jadi setelah Dudu remaja, saya belum pernah ke sini lagi. Area taman ini luas, dan aman untuk anak-anak eksplorasi. Mulai dari jembatan gantung, gua, hingga hutan dan maze. Jaman saya sering ke sini taksi dan nebeng saudara jadi andalan. Sekarang Singapore Botanic Gardens sudah punya MRT sendiri, jadi yang ingin ke taman ini bisa turun di Botanic Gardens Station dan berjalan kaki ke Jacob Ballas Children’s Garden.

Thursday, March 13, 2025

Menyusun Budget untuk #DatewithDudu

Alasan terbesar saya tidak pergi travelling adalah karena tidak ada uang. Konon, traveling makan biaya besar. Apalagi kalau sama anak. Biayanya jadi dobel. Lalu, apa yang harus dilakukan?

Ketika saya melakukan budgeting, biaya yang dikeluarkan dibagi menjadi 3, yaitu prioritas, pengeluaran fleksibel dan hal mewah. Membagi budgeting ke dalam 3 kategori ini akan memudahkan saya untuk menghitung pengeluaran yang akan terjadi. Saya juga dapat menentukan fokus biaya yang akan dikeluarkan.

Waktu merencanakan perjalanan ke Korea, saya nabung pake celengan. Beneran tiap saya dan Dudu nggak nge-date, duitnya masuk celengan. Setelah setahun lebih, ternyata cukup juga buat biaya hidup di sana. Perjalanan ke Korea ini termasuk yang paling epic karena beli tiketnya setahun di muka. Beli di Garuda Travel Fair Januari, buat perjalanan Januari tahun depannya.

Priority

Prioritas berarti hal-hal yang harus kudu wajib dibeli atau dibayar. Misalnya makanan, hotel, dan transportasi. Yang pertama saya beli ketika hendak liburan adalah tiket pesawat atau tiket kereta. Setelah itu baru booking hotel. Kecuali kalau road trip, ya saya langsung booking hotel.

Wednesday, February 26, 2025

Mau Traveling Bareng Anak, Mulai Dari Mana?

“Gue mau dong kayak lo gitu, bisa jalan bareng anak.”
Kalimat ini sering saya dengar kalau saya pulang jalan-jalan sama Dudu. Kayaknya seru. Adventurous. Namun, biasanya tinggal niat semata dari yang mengungkapkan keinginannya. Soalnya, (ini kata mereka lho), “ternyata ribet ya traveling sama anak.”

Ya, memang nggak se-simple solo traveling, tapi juga bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Hanya saja kita butuh persiapan ekstra.

Lumphini Park, Bangkok (2018)

Creating a Good Journey


Yang memutuskan apakah sebuah perjalanan adalah good journey adalah kita sendiri. Dalam hal ini, saya dan Dudu. Jadi, traveling bersama anak itu dimulai dari alasan dan tujuannya. Buat apa? Tanyakan pada diri sendiri, kenapa mau jalan-jalan. Semua alasan valid lho. Baik yang hanya mau buat content, FOMO sama postingan teman, atau yang mau creating memories sama anak, dan cari alasan buat ke theme park. Tapi, keberadaan alasan ini penting, karena akan menentukan seperti apa perjalanan kita bersama anak.

Sunday, February 23, 2025

Roemah 36A Kopi dan Tanaman: Hidden Gem Jaksel

Bayangkan sebuah kafe yang menyatu dengan rumah dan taman. Itulah yang saya temukan di Roemah 36A Kopi dan Tanaman. Cerita ini bermula dari pertanyaan sederhana: “Mau WFC di mana?” Awalnya, saya penasaran, apa sih yang spesial dari tempat ini?


“Tau dari mana ada tempat ini?”
Saya, si tim nearby belum menemukan cafe rumahan ini karena tidak pernah buka maps di sekitaran RS. Fatmawati. Padahal hampir setiap hari lewat sana.
“Jadi, gue kalo naik ojek pulang suka lewat sini. Terus liat, apa tuh kayaknya lucu.”
Pantesan jalanannya bukan yang umum dilewati mobil.

Gimana ini maksudnya kopi dan tanaman?


Bio Instagram-nya yang mencantumkan “A coffee shop that can be your second home,” sepertinya serius. Soalnya, datang ke Roemah 36A Kopi dan Tanaman seperti mampir ke rumah teman. Ada kopi, dan ada puluhan pot tanaman di taman belakang. Dari pintu masuk, kita dihadapkan dengan meja kasir, etalase pastry and bungkus kopi yang ditempel di dinding. Ada papan pengumuman yang banyak post-it-nya. Pesan dulu.

Pesan apa?


Yang jelas Kopi. Americano ice di hari yang panas. Lalu Pempek. Jujur, pertama skeptis melihat apakah pempek yang disajikan di Roemah 36A Kopi dan Tanaman ini bisa enak. Soalnya, kalau bicara pempek saya ini lumayan pemilih. Tapi ternyata Pempek datang melebihi ekspektasi. Pempek Kapal Selam gendut, dengan cuka yang sesuai harapan, yaitu yang tidak terlalu manis. Jadi, begitu saya datang lagi ke sini, saya pesan Pempek lagi.

Namun, saya salah. Yang paling menyegarkan di sini bukan Ice Americano, tapi Soda Lemon Espresso. Minuman dingin yang satu ini wajib dicoba.


Ada makan berat juga, yang meski terlihat sederhana di menunya, rasanya enak. Ada Mie Goreng, Mie Godog, Nasi Goreng, Magelangan,Tongseng, hingga rice bowl Dori Sambal Matah. Di sudut belakang Roemah 36A Kopi dan Tanaman, di antara jajaran tanaman hijau, mata saya tertuju pada sebuah gerobak. Kalau scrolling Instagramnya, sebelum cafe renovasi, gerobak ini ada di depan. Ternyata, gerobak itu adalah dapur tempat semua hidangan dimasak. Persis seperti menikmati nasi goreng dari abang-abang gerobak langganan. Saat nasi gorengnya tiba di meja, rasanya pun tak jauh berbeda, otentik dan menggugah selera. Disajikan dengan porsi lumayan besar, bersama kerupuk, saya cuma sanggup menghabiskan setengahnya.

Oh iya, selain Pempek, Roemah 36A Kopi dan Tanaman juga punya sederetan makanan ringan termasuk risoles dan batagor. Mungkin next time bisa dicoba.

Friday, February 21, 2025

Downtown Disney District: Dunia Baru yang Membuat Lupa Waktu

Ke Disneyland, tapi nggak masuk ke theme park-nya. Emang nggak bosan?

Ada yang namanya Downtown Disney District. Downtown atau yang harafiahnya diterjemahkan sebagai pusat kota, adalah bagian tengah kota, yang sering dikaitkan dengan bisnis, perdagangan, dan hiburan. Biasanya merupakan area yang paling padat penduduknya dan pusat transportasi umum.


Sama seperti konsep ‘Downtown’ pada umumnya, di Downtown Disney District juga ada banyak toko retail, restaurant dan tempat untuk jalan-jalan. Bisa beli hotdog dan makan di area outdoor. Bisa window shopping dan belanja. Yang membuat Downtown Disney District spesial ya karena ini adalah gerbang masuk ke area Disneyland. Area Disneyland di Anaheim, California ini cukup comprehensive, dan bisa dibilang sebuah kota sendiri. Makanya punya downtown sendiri yang memberikan pengalaman belanja, makan, dan hiburan yang unik. Di hari-hari tertentu, ada live entertainment, penampilan karakter, dan acara khusus di sana.

Jadi, Downtown Disney ini lokasinya di luar Disneyland Park dan Disney California Adventure. Di ujung Downtown Disney District, kita bisa melihat pintu gerbang ke kedua theme park tersebut.



Downtown Disney District ini gratis. Yang bayar hanya parkirnya, yaitu $10 untuk jam pertama. Kalau stay lebih lama, bisa cari additional parking $20 untuk 3 jam jika belanja di toko, atau 5 jam jika makan di restoran. Saya kemarin menghabiskan waktu sekitar 3 jam untuk lihat-lihat, shopping dan jajan.

Here are some of the things that make Downtown Disney District special:

Tuesday, February 11, 2025

Perjalanan Nostalgia Menemui si Unyil di PFN Jakarta

Apa yang pertama kali terlintas di kepala, saat mendengar kata “Si Unyil”?

Well, kemarin, saya membaca satu postingan instagram tentang tur PFN Heritage sekaligus perayaan ulang tahun kedelapan Wisata Kreatif Jakarta. Ada tur nostalgia si Unyil di sana. Ikut, ah!

Pendaftaran melalui seleksi, menyisakan sekitar 50 orang terpilih mengikuti tur tersebut, yang (untungnya) termasuk saya.

Siapa si Unyil? 

Generasi sekarang, yang memiliki lebih banyak pilihan tontonan dengan akses global yang lebih terintegrasi, mungkin tidak kenal dengan anak laki-laki yang mengenakan peci dan sarung ini. Sebenarnya si Unyil masih tayang di TVRI pada Desember 2024 kemarin, bahkan dengan teknologi Face Recognition yang membuat para boneka tangan ini bisa membuka mulut dan mengedipkan mata. Namun, di tengah gempuran konten dari seluruh dunia, saya bayangkan sulitnya Unyil bersaing dengan mereka.



Yuk, kita kenalan di sini aja, biar semua bisa akrab.

Si Unyil adalah TV seri anak-anak yang mengudara setiap Minggu Pagi dari tanggal 5 April 1981 hingga 21 November 1993. Saya biasanya nonton ini gantian sama Doraemon. Si Unyil bercerita tentang petualangan sehari-hari sekelompok anak SD, yaitu Unyil. Ucrit dan Usro. Mulai dari sekolah, main di pasar, berinteraksi dengan warga desa lainnya seperti Pak Ogah, Pak Raden, dan Bu Bariah. Pencipta Si Unyil bernama Drs. Suyadi, yang dikenal juga sebagai Pak Raden.

Si Unyil bisa ditemukan di PFN, alias Produksi Film Negara. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Persero ini memiliki hak cipta Si Unyil dan beberapa film sejarah seperti G30SPKI. Berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, tepatnya sebelah GOR Jakarta Timur, sebelum deretan KFC dan McD, PFN ini tidak terlihat jelas dari luar. Namun, begitu masuk, ternyata dalamnya luas. Yang membuat saya happy tentu saja adalah tersedianya coffee shop dan tempat parkir mobil hehe.

Oh iya, tur PFN Heritage sekaligus bernostalgia bertemu si Unyil ini adalah acara spesial dari perayaan ulang tahun Wisata Kreatif Jakarta. Meskipun PFN sendiri terbuka untuk umum, karena memang melakukan penyewaan studio, alat produksi dan lain sebagainya, tetapi sepertinya tempat ini bukan tujuan tur wisata.

Friday, February 7, 2025

Chinatown Heritage Center Singapore

Eh, Singapore ada yang baru?

Salah satu negara tujuan wisata yang kalau saya visit, saya bingung mau ke mana lagi adalah Singapura. Too often, too many times. Kalau bukan Marina Bay Sands, Singapore Zoo, Suntec City atau landmark terkenal lainnya, sisanya adalah daerah perumahan dan taman yang mungkin lebih menarik untuk warga lokal.

Saya bahkan pernah secara sengaja stay 8 jam untuk keliling Changi (yang waktu itu belum punya Jewel) dan keluar masuk taman-taman yang ada sampai puas. Saya pernah menginap di hotel airport di Changi. Marina Bay malam hari, siang hari, sudah pernah ditulis semua. Liburan hemat, liburan gratis, liburan berdua maupun liburan ramai-ramai. Nonton konser juga sudah, meski bukan tulisan tersendiri. Malah akhir bulan Februari ini mau nonton lagi. Dulu, sebelum covid, setiap Art & Science Museum ganti exhibition, kita sempatkan mampir ke Singapura. Meski sebagian besar tulisan ini ada di blog yang andrewandme.blogspot.com. Terus apa lagi dong?


Kemarin saya kembali transit super lama di Singapura. Sekitar 8 jam. Mau ke mana lagi? Sepupu yang menjemput saya bertanya, “apa yang ingin saya kunjungi di Singapura?” Saya balik bertanya, “apa yang baru?”

Jadilah kami berdua berdiri di depan Chinatown Heritage Center, yang nyempil di tengah kekacauan Chinatown. Ethnographic museum ini bercerita tentang sejarah dan budaya masyarakat Tionghoa di Singapura. Berlokasi di tiga rumah toko yang telah dipugar di Pagoda Street, di jantung Chinatown Singapura, museum ini agak sulit ditemukan dari luar. Berjalan keluar dari MRT Chinatown, menyusuri Jalan Pagoda, cari tulisan Chinatown Heritage Center di sebelah kiri jalan. Jaraknya sekitar 1 menit berjalan kaki dari MRT.

Tuesday, February 4, 2025

Daya Tarik Perhentian di Downtown Kota Kecil

Berbelok keluar dari interstate, jalan tol yang menghubungkan antar negara bagian di Amerika Serikat, dan memasuki kota kecil selama road trip menawarkan perubahan suasana yang menarik. Detour yang worth it, melepaskan diri dari monotonnya berkendara di jalan raya, meregangkan kaki dan menemukan petualangan tak terduga. Bisa berupa landmark, restoran, atau hal-hal menarik lainnya seperti toko yang menjual souvenir.

Di Council Bluffs, Iowa. Berhenti di Visitor Center adalah wajib karena ponsel masih Nokia 3310

Ada dua macam Downtown Kota Kecil yang saya senang datangi, dan selalu berusaha menyelipkannya ke dalam itinerary road trip. Pertama adalah kota-kota yang ada di sepanjang Interstate, biasanya terletak 2-3 jam dari ibukota atau kota besar lainnya. Kedua adalah suburb, alias kota kecil yang terletak menempel dengan ibukota. Kalau di Indonesia mungkin sejenis Bodetabek. Atau bahkan Cipanas. Pada umumnya, kota-kota kecil ini hanya punya satu jalanan utama dan jumlah lampu lalu lintas yang bisa dihitung jari.

Awalnya jatuh cinta dengan kota-kota seperti ini adalah ketika road trip jaman kuliah dulu. Saya kuliah di midwest America, yang memang banyak kota-kota berpenduduk 20,000 atau kurang yang memiliki daya tarik sendiri. Kota tempat tinggal saya, Columbia, Missouri, pada jamannya berpenduduk kurang dari 100,000 dan sebagian besar adalah mahasiswa. Jadi kalau musim panas atau musim liburan, kotanya sepi. Dari situlah ide jalan-jalan muncul, apalagi ketika sudah ada Dudu.

Menariknya, di beberapa negara bagian, ibu kota bukanlah kota terbesar di sana. Jadi, kota-kota kecil berpenduduk sedikit ini bisa jadi adalah ibu kota negara bagian. Selain itu, di setiap negara bagian biasanya ada kota bernama Springfield. Buat yang hobi nonton the Simpson pasti tahu reference ini.


Satu liburan musim semi, kami ke Wisconsin Dells. Kota berpenduduk 3000 jiwa yang terkenal karena banyaknya theme park dan water park di sana. Dua di antaranya adalah Noah's Ark Water Park, dan Mt. Olympus Water & Theme Park. Satu roller coaster yang paling berkesan adalah roller coaster dari kayu yang (saat itu) bernama Hades. Roller coaster ini turun masuk ke basement parkiran mobil, jadi kita berasa diajak jalan-jalan bersama Hades. Pada tahun 2013, Hades direnovasi dan diupgrade dengan 360 roll dan kereta baru.

Mt. Olympus Water & Theme Park
1701 Wisconsin Dells Pkwy, Wisconsin Dells, WI 53965, United States

Noah's Ark Water Park
1410 Wisconsin Dells Pkwy, Wisconsin Dells, WI 53965, United States

Lalu di musim gugur, saya dan Dudu pernah mampir ke Paducah, Kentucky (populasi sekitar 26,000) dan Metropolis, Illinois (populasi sekitar 5,000). Kedua kota ini terpisahkan oleh Ohio River tapi merupakan satu kesatuan Paducah, KY-IL Metropolitan Statistical Area. Meskipun kecil, Metropolis ini terkenal karena merupakan tempat tinggal Superman. Iya, Metropolis yang itu. Kalau di film terlihat seperti New York, tapi kenyataannya, Metropolis lebih mirip kampung halaman Superman di Smallville, Kansas.

World's Largest Superman Statue
517 Market St, Metropolis, IL 62960, United States



Sunday, February 2, 2025

Unplanned Hike to Griffith Observatory

Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali. Kiri kanan kulihat, well, semak-semak dan pemandangan kota Los Angeles.


Let's just say that we never intended to go on a hike.

Hari Minggu siang, di musim panas, sepertinya satu kota Los Angeles punya pemikiran yang sama: “Yuk, ke Griffith Observatory.” Tidak ada parkir kosong di sekitar tempat tujuan. Jadilah, kami mencari public parking terdekat, meninggalkan mobil di sana, lalu jalan kaki ke atas.

Sebenarnya ada banyak cara ke sana, selain dengan mobil, jalan kaki atau naik sepeda. Ada bus umum yang bisa digunakan untuk pergi ke Griffith Observatory. Naik DASH dengan tujuan Observatory/Loz Feliz dari Stasiun Metro B Line Vermont/Sunset. Mereka yang tidak mau pusing dengan parkir atau jalan kaki lumayan jauh, bisa mengambil opsi kendaraan umum ini.

Oh ya, sebelum lupa, disclaimer dulu bahwa tulisan ini adalah pengalaman berkunjung, sebelum Griffith Observatory terdampak kebakaran hutan di California, yang terjadi pada awal tahun 2025.

Mari Masuk Ke Griffith Observatory


Griffith Observatory adalah landmark ikonik kota Los Angeles yang terletak di atas Mount Hollywood di area Griffith Park. Temukan pameran menarik tentang astronomi, eksplorasi ruang angkasa, dan sejarah alam semesta. Samuel Oschin planetarium, teleskop, serta Tesla Coil exhibition di sana. Griffith Observatory buka hingga jam 10 malam setiap harinya, sehingga kita bisa menyaksikan bintang-bintang di malam hari. Observatory yang dikunjungi sekitar 125,000 per bulan ini, tutup setiap hari Senin.



Tuesday, January 28, 2025

Temukan Rahasia Jejak Kaki di Dinosaur Valley State Park

Bersiaplah kembali ke jaman purbakala, ketika dinosaurus masih berjalan di muka bumi. Taman Nasional ini memiliki koleksi jejak dinosaurus mengesankan, yang terpelihara di dasar Paluxy River. Telusuri jejak dinosaurus raksasa seperti Acrocanthosaurus dan Sauroposeidon, dan kagumi bukti makhluk prasejarah yang pernah menjelajahi tanah ini.

Honestly, judulnya terdengar fantastis. Namun, kurang lebih ya begitu faktanya. Kami tidak terpikir ada dinosaurus di sebuah State Park di Texas. Random memang. Ketika sekelilingnya lebih akrab dengan cowboy, barbeque dan dataran panas. Tapi ya here we are, di tengah sungai yang dikelilingi hutan rimbun, menatap jejak kaki dinosaurus yang diklaim sebagai asli.

Sparky yang penasaran apakah benar ada jejak kakinya

Nama tempatnya Dinosaur Valley State Park.


Yang ini tidak lebay. Memang namanya juga ‘menjual’ si dinosaurus, yang menurut saya sebenarnya adalah langkah bagus mengingat ketika menulis ini, saya lupa nama Park-nya. Untung langsung muncul ketika di-Google. Dinosaur Valley State Park seluas 1.587 hektar ini dibuka pada tahun 1972 dengan tujuan untuk melestarikan jejak dinosaurus sekaligus memberikan edukasi bagi publik.

Apparently ini bukan taman nasional, tapi State Park. Bedanya apa?

Taman Nasional beroperasi di bawah naungan National Park Services dengan dana dari Federal Government. Biasanya Taman Nasional lebih luas daripada State Park dan fokusnya lebih kepada melindungi sumber daya alam dan budaya yang ada di daerah itu. Contoh Taman Nasional atau National Park adalah Grand Canyon. Sementara itu, State Park fokusnya lebih ke memberikan tempat rekreasi kepada penduduk, dengan kegiatan yang biasanya dilarang di National Park, seperti berburu atau memancing. Namun, banyak juga State Park yang juga berfokus pada konservasi. Dinosaur Valley State Park salah satunya.

Lokasinya ada di Glen Rose, sekitar 90-minute drive dari Dallas, Texas, ke arah Barat Daya. Atau 1 jam lebih sedikit kalau dari Fort Worth. Sepengetahuan saya, tidak ada kendaraan umum menuju ke sana. Jadi harus menyetir sendiri.

Sunday, January 26, 2025

Here We Go, To See the Snow in Brooklyn

Salah satu hal besar dalam daftar keinginan kami adalah melihat salju. Bukan hanya melihat, tetapi mengalaminya sendiri. Salju akhirnya turun di hari keenam bulan Januari, diikuti oleh badai musim dingin dan serangkaian penundaan penerbangan serta penutupan tempat wisata.


Beberapa fakta menarik tentang hari bersalju:
  • Cuaca lebih dingin sehari sebelum dan sesudahnya. Namun salju menghangatkan cuaca (sedikit sih, tetap saja udaranya dingin).
  • Garam biasanya digunakan untuk mencairkan salju di tempat umum, terutama tangga kereta bawah tanah, jalan raya, dan lainnya.
  • Baju jadi basah, meskipun tidak akan membuat Anda basah kuyup seperti hujan. Bawalah payung jika ingin tetap kering, dan kenakan sepatu anti air. Kenakan beberapa lapis pakaian yang hangat, tahan air, dan tahan angin. Apalagi jika ingin bermain di tempat bersalju.
Berapa banyak saljunya? Sebenarnya hanya sedikit sih, dan karena jalanan banyak yang sudah diberi garam, maka saljunya langsung mencair begitu menyentuh lantai. Namun, hari bersalju, tetap saja seru. Salju turun dalam bentuk butiran-butiran es kecil yang beterbangan di udara. Ukuran dan bentuknya bisa berbeda-beda, dari butiran halus seperti debu hingga kepingan salju yang lebih besar dengan pola kristal yang unik. Biasanya menempel di rambut saya, jadi terlihat keunikannya.

Namun, langit biasanya tertutup awan mendung berwarna abu-abu atau putih. Jadi buat kami yang sebenarnya ingin foto-foto langit, salju sedikit menjadi kendala.

Salju Pertama yang Turun di Bulan Januari


Di mana kami berada saat salju pertama mulai turun di New York City? Kami sedang menjelajahi Dumbo di daerah Brooklyn. Salju yang turun selama kurang lebih 3 jam itu memperkenalkan perspektif yang berbeda dari jembatan dan dunia di sekitarnya. Taman dan pohon kering memiliki wajah baru, karena tertutup warna putih. Begitu pula dengan batu-batu di tepi sungai dan bangku-bangku di luar ruangan.


Sejujurnya, hari bersalju lebih cantik dinikmati di Central Park, tapi kami sudah pergi hari sebelumnya dan hari itu jadwalnya ke Brooklyn Bridge.

Bagaimana caranya untuk pergi ke tempat dengan pemandangan Brooklyn Bridge yang bagus?
  • Gunakan Subway A atau C dengan tujuan ke High St, F dengan tujuan ke York St, 2 atau 3 dengan tujuan ke Clark St.
  • Jalan kaki ke Time Out Market New York. Kurang lebih perjalanan memakan waktu 10 menit, tapi jadi lebih lama karena hari itu bersalju. Jadi jalan juga harus lebih pelan.
  • Keluar dari Time Out Market New York lewat pintu belakang, menuju Jane’s Carousel dan nikmati pemandangannya!
Ada lebih banyak tempat dengan pemandangan Manhattan yang menakjubkan dari area tersebut. Periksa Google Maps Pinpoints yang berbeda like Brooklyn Heights Promenade, Pebble Beach, Dumbo Manhattan Bridge View, New York City Elevated View Point, atau Brooklyn Bridge Lookout. Beberapa di antaranya ada dalam daftar keinginan kami untuk berfoto, tetapi cuaca bersalju tidak membantu memudahkan perjalanan kami. Jadi, kami hanya stay di area belakang Time Out Market New York.

Lalu, masuk lagi mencari kehangatan dan makan siang.

Makan Siang di Time Out Market New York, Worth It?

Tuesday, January 21, 2025

Laguna Beach Weekend Escape

Laguna Beach, hidden gem yang terletak di sepanjang pantai Southern California, di antara Los Angeles dan San Diego. Wait, let me rephrase that. Laguna Beach adalah pantai. Iya, satu destinasi dari sederetan pantai yang ada di Southern California.


Dalam perjalanan menuju Laguna Beach, kami melewati beberapa pantai lainnya: Seal Beach, Huntington Beach, dan Newport Beach. Masing-masing pantai punya ceritanya sendiri. Seal Beach yang santai dan cenderung lebih sepi dari dua pantai lainnya. Huntington Beach cenderung lebih edgy dengan open market dan deretan classic car di public parking pantainya. Newport beach yang lebih modern dan banyak tempat shoppingnya.

Laguna Beach adalah gabungan dari itu semua. A little bit of everything.

Rewind sejenak. Kami memutuskan untuk mengambil jalan yang sedikit memutar menuju Laguna Beach dari Los Angeles. Melewati I-710 South, lalu pindah ke Pacific Coast Highway alias California State Route 1 di Long Beach. California 1 adalah highway legendaris yang membentang di sepanjang garis pantai California. Menyetir di Pacific Coast Highway berarti bertemu pemandangan Samudra Pasifik yang menakjubkan, tebing yang dramatis, dan pantai yang indah. Karena kita rutenya ke selatan, jadi tebing yang dramatis hampir tidak ada, dan Samudra Pasifik juga tidak seindah jalur yang ke utara.


Jalan ikonik ini membentang sepanjang 650 miles di coastline California dan kami hanya melewati sekitar 35 miles dari Long Beach hingga Aliso Beach, sedikit lebih selatan dari Laguna Beach. Jalanan ini memutar, tapi pemandangannya bagus. Scenic Drive. Ada sekitar 45 menit hingga 1 jam extra yang harus diluangkan untuk menyusuri jalanan ini. Jadi, rencanakan baik-baik perjalanannya.

Pergi ke Pantai yang Mana?

Laguna Beach sudah pasti menjadi destinasi. Namun, jika ingin benar-benar ke pantai dan menikmatinya, carilah pantai yang lebih sepi daripada Laguna Main Beach Park. Ada Thalia Street Beach, Victoria Beach, and the Pirate Tower, Treasure Island Beach, serta Aliso Beach. Sebenarnya, ada banyak belokan ke pantai yang bisa dikunjungi di sepanjang jalan North Coast Highway itu. Kalau punya waktu lebih, dan udara sedang bersahabat, disarankan untuk mampir.

Saturday, January 18, 2025

Cake and Coffee at Bleecker Street, New York

Bleecker Street adalah jalan iconic di kawasan Greenwich Village, New York City. Jalan ini terkenal dengan perpaduan unik antara toko, restoran, bar, dan kafe. Bleecker Street juga menjadi rumah bagi beberapa tempat pertunjukan musik dan klub komedi. Sempatkan menyusuri jalanan ini untuk window shopping, yang benar-benar hanya menikmati pemandangan etalase toko, baik di siang maupun sore hari.

Kami ke Bleecker Street naik NYC Metro nomor 1, turun di stasiun Christopher St-Stonewall. Stasiun Metro ini baru ganti nama, jadi ketika memperhatikan tulisan yang bagian dalam, Anda akan membaca “Christopher St-Sheridan Sq.” Jangan khawatir, ini adalah stasiun yang sama. Dari situ, berjalan ke arah barat, menjauhi monumen, menyusuri Christopher St. Dalam satu blok, Bleecker St. sudah terlihat.

The story of Magnolia Bakery

Dibuka pada tahun 1996, Magnolia Bakery terletak di sudut Bleecker Street dan W11th Street, New York. Pada awalnya, Toko roti ini merupakan neighborhood bakery dengan Red Velvet Cupcake. Namun, bukan itu tujuan kami ke sana.

Saat ini ada Banana Pudding yang lebih populer.

Lokasi toko roti perdananya, yang kami kunjungi di pengkolan Bleecker Street, hanya berupa toko roti kuno tanpa ada tempat duduk atau tempat menunggu yang luas. Tempatnya juga kecil membuat antriannya mengular sampai ke ujung blok saat jam sibuk. Setidaknya, begitulah yang mereka ceritakan di website. Untungnya, sekarang mereka sudah punya banyak cabang. Sehingga ketika kami berkunjung di waktu menjelang matahari terbenam, kami hanya menemukan dua orang di depan kasir.

Banana Pudding sesuai dengan namanya. Rasanya tidak manis tetapi lebih lembut, dan menurut saya, pudding ini sangat cocok disantap bersama kopi hitam. Pudding dan kopi? Well, meskipun namanya Banana Pudding, tapi dessert ini berupa custard dengan rasa vanila dan potongan pisang. Bukan pudding jelly atau agar-agar yang dicampur susu seperti yang ada dalam bayangan saya. Situs web Magnolia Bakery menggambarkannya sebagai "lapisan puding vanila lembut dengan wafer vanila dan pisang segar."

Wednesday, January 15, 2025

Harry Potter and the Cursed Child on Broadway

New York City telah lama menjadi pusat pertunjukan teater. Jadi, sudah sewajarnya jika Harry Potter and the Cursed Child menemukan rumahnya di Broadway. Pertunjukan ini bukan sekadar teater biasa. Menyaksikan Harry Potter and the Cursed Child berarti kembali ke dunia sihir, kesempatan untuk bertemu kembali dengan karakter kesayangan, serta menyaksikan babak baru yang terungkap. Soalnya, jalan cerita Harry Potter and the Cursed Child ini khusus dibuat untuk pertunjukan teater.


Penggemar berat Harry Potter dan dunia sihirnya tentu wajib menyaksikan pertunjukan ini. Bagi mereka yang hanya sekedar tahu siapa the boy who lived pun, mampir ke Broadway dan menghabiskan sekitar 3,5 jam di dunia sihir juga bukan hal yang buruk. Produksi teater Broadway yang dibuka di Lyric Theatre pada tahun 2018 ini telah memenangkan enam Penghargaan Tony pada tahun 2018, termasuk Drama Terbaik.

The next time you’re in New York City, sempatkan mampir ke dunia sihir.

Sunday, June 23, 2024

Menjawab Pertanyaan Tentang Liburan Hemat

Mau liburan tapi khawatir over budget? Bagaimana caranya agar bisa liburan dengan tenang? Mulai dari booking tiket hingga apa yang dilakukan di kota tujuan, ada banyak cara untuk menghemat.


Apakah harga tiket pesawat benar-benar lebih murah di hari Selasa?

Dilansir dari website Skyscanner, airlines biasanya mempublikasi sale pada Senin malam atau Selasa pagi. Jadi, jika kita kebetulan browsing tiket pada saat sale berlangsung, ya harganya pasti lebih rendah daripada ketika kita cek di hari Sabtu. Namun hal ini bukan berarti kita harus booking di hari Selasa.

Sebaiknya booking jauh-jauh hari. Scott Keyes, founder dan chief flight expert at flight deal subscription service Going, membagikan di interviewnya dengan CNBC, bahwa untuk off season yang bukan musim liburan, sebaiknya booking dilakukan satu hingga tiga bulan di muka. Sebisa mungkin jangan di bawah tiga minggu karena Airlines cenderung menaikkan harganya ketika tanggal penerbangan sudah dekat.


Bagaimana dengan Hotel, kapan waktu yang tepat untuk booking kamar?

Banyak yang menyarankan untuk booking kamar pada hari Jumat atau Sabtu, karena banyak hotel yang menurunkan harga untuk kamar-kamar yang sepertinya tidak mungkin terisi. Hindari hari-hari awal minggu karena semua orang merencanakan bepergian dan kemungkinan besar sedang booking hotel juga.

Tapi kalau traveling yang kita lakukan bukan last-minute, coba booking dua sampai tiga bulan sebelumnya. Tapi jangan lebih jauh dari itu. Takut rencana berubah? Menurut majalah Travel+Leisure, kesempatan berikutnya hadir di 15 hari sebelum tanggal booking.

Apakah booking lewat Travel Agent atau third-party lebih murah?

Ternyata tidak juga. Jika third-party tersebut bekerja sama dengan hotel atau airlines yang kita ingin gunakan, mungkin harganya bisa lebih murah. Atau ketika ada diskon dan promo tambahan yang memang berasal dari Travel Agent atau third-party itu sendiri. Selebihnya, booking langsung bisa jadi lebih murah.

Saya pernah booking hotel via third-party seperti online travel agent, lalu menemukan bahwa booking langsung ternyata bisa lebih murah karena mereka sedang ada promo stay 2 nights, get 3rd night free. Promo tersebut hanya bisa didapatkan melalui direct booking. Begitu juga dengan penerbangan. Ketika mencari harga tiket murah penerbangan internasional lewat Skyscanner beberapa waktu lalu, harga termurah justru ada di website airlines itu sendiri.

Bihun bebek di Medan, meski terkenal, tempatnya agak tersembunyi

Bagaimana menghemat budget untuk makan?

Perhatian: jika tujuan traveling-mu adalah makan, maka hal ini tentunya tidak berlaku.

Yang biasanya saya lakukan ada melihat apakah restoran memiliki harga berbeda untuk lunch dan dinner. Atau apakah berbeda di weekdays dan weekend. Sama seperti restoran all-you-can-eat favoritmu, bisa jadi ada harga termurah untuk makan. Jika kita datang di waktu yang tepat.

Jangan makan di tempat hiburan. Misalnya kalau kita ke amusement park dan sejenisnya. Harganya pasti lebih mahal. Jika ingin mencicipi masakan lokal, coba cari restoran yang terletak di luar zona turis. Sekarang ini semua bisa dicek dahulu dengan Google Maps atau aplikasi traveling seperti TripAdvisor.

Perhatikan promo yang ada. Di sebagian restoran, anak-anak bisa makan gratis. Jika ini adalah birthday trip atau anniversary trip, jangan segan tanyakan apakah mereka punya promosi spesial.

Tiket amusement park mahal, adakah pilihan destinasi lain?

Jawabannya tentu ada. Tapi jika Disneyland atau Universal Studios memang tujuan utamanya, ya kita harus siap dong dengan harganya. Selain itu, cari tujuan wisata yang gratis.

Jika berwisata ke luar negeri, saya sering mencari museum yang gratis. Di Amerika banyak museum gratis, baik yang memang gratis atau membuka pintunya untuk semua orang pada hari tertentu. Di Singapura, banyak taman gratis. Jacob Ballas Children Garden adalah salah satu favorit saya dan Dudu. Di Jakarta ada free walking tour yang bisa diikuti. Atau kegiatan dengan sistem pay-as-you-wish alias sukarela.

Daftar kegiatan out-of-the-box. Saya dan Dudu pernah mendaftar ikutan cooking class di Bangkok. Selain seru, makanan yang dimasak boleh dibawa pulang dan cukup untuk makan 2 hari berikutnya. Traveling jadi lebih hemat karena kita bisa bawa bekal.

Hasil Cooking Class kita. Lumayan kan?

In general, traveling di luar musim liburan jauh lebih murah. Tapi, kita yang punya anak tentu tidak bisa traveling sesuka hati. Kadang karena tujuan traveling yang juga unik, misalnya ingin main salju atau hadir di acara tertentu, membuat kita susah memilih tanggal. Tapi, tetap ada cara untuk hemat jika kita mau browsing dan research. Intinya, semua harus direncanakan dengan baik karena yang bikin budget bengkak adalah hal-hal di luar rencana.

Saturday, May 27, 2023

Mengajari Anak Mandiri dengan Naik Transportasi Umum

Dulu saya naik transportasi umum hanya di luar negeri saja. Yang namanya negara tetangga, yang terkenal dengan MRT-nya itu adalah negara tujuan favorit. Soalnya bisa naik bus dan kereta ke mana-mana. Rasanya bebas. Tidak usah pusing cari parkir dan kalaupun macet, ya kan saya hanya duduk manis di dalam bus.

Mengajak Dudu juga seru. Selain mengajarkan anak untuk mandiri dan bertanggung jawab (minimal dengan menjaga kartu MRT-nya agar tidak hilang), anak juga bisa belajar inisiatif dengan mencari jalan dan mengingat sendiri apa yang dilihat di peta.

Tebak ini MRT mana

Naik MRT di Singapura

Tingkat Kesulitan: Mudah

Friday, December 16, 2022

Goguma Latte, Minuman Ubi Ungu yang Bikin Kangen Korea

Goguma Latte alias Sweet Potato Latte adalah minuman populer di Korea Selatan yang terbuat dari ubi ungu. Ubi sering ditemukan di makanan Korea, mulai dari ubi rebus (Gun Goguma) sampai snack ubi manis (Mattang). Dan sekarang Goguma juga dijadikan minuman. Meskipun yang populer adalah ubi ungu, tapi Goguma Latte juga bisa menggunakan ubi manis biasa.

Cerita pertemuan saya dengan Goguma Latte ini dimulai dengan gerd yang kambuh di malam sebelum saya berangkat liburan#DateWithDudu ke Korea. Mau cuti malah stress dan ujung-ujungnya masuk IGD. Berbekal sepaket obat dan peringatan tajam ibu dokter ketika tahu dosis kopi yang saya minum setiap harinya, saya berangkat ke negara idaman. Saat mendarat, kami langsung naik bus ke Sokcho. Masalah muncul ketika busnya berhenti untuk toilet stop dan saya jadi ingin ngopi.

Mengingat peringatan ibu dokter di ruangan IGD kemarin, agar saya mengurangi kopi, saya mencari alternative minuman. Lalu mencoba Goguma Latte. Eh, loh kok enak.

Goguma Latte di Seoul

Monday, March 28, 2022

Lumpia Semarang: Makanan Tradisional yang Selalu Bikin Kangen

Tidak pernah bosan menulis tentang Lumpia Semarang, makanan kesukaan saya. Dudu sih tidak doyan haha. Entah kenapa, makanan yang satu ini selalu jadi nomor satu di hati. Nomor duanya Pempek. Tapi itu beda cerita ya.

Saya lumayan particular alias picky kalau bicara Lumpia dan sampai saat ini hanya satu yang benar-benar selalu saya cari kalau pulang ke Semarang. Lumpia Gang Lombok. Bukan cuma rasa, tapi sejarahnya juga. Kios Lumpia yang terletak di Chinatown semarang ini sudah jadi langganan sejak saya kecil. Dari harga belum 10 ribu sampai naik 15 ribu dan sekarang katanya harga 1 lumpia sudah 20 ribu. Saya belum ke sana lagi sejak pandemi, tapi konon kiosnya sudah direnovasi. Harganya lumayan memang. Tapi Lumpia ini tetap sudah ada budgetnya sendiri.

Mencoba gambar Lumpia sendiri

Ketika Googling soal harga Lumpia Semarang, saya menemukan artikel protesnya netijen soal harga makanan tradisional yang satu ini. Emangnya kenapa Lumpia Semarang mahal? Saya juga yakin jawabannya kenapa, tapi yang saya paham, Lumpia Semarang ini isinya rebung, telur dan udang. At least Lumpia Gang Lombok begitu. Kulitnya tipis dan kalau digoreng crispy bisa langsung digigit putus. Dan fillingnya ini banyak, soalnya Lumpia kesukaan saya itu gendut. Rebungnya super tasty, entah gimana masaknya. Saya merasa sih ini dimasak bersama udang cincang atau ebi hingga layu dan rasanya meresap. Lalu baru dicampur telur orak-arik dan digulung ke dalam kulitnya. Kalau Lumpia goreng ya langsung digoreng, kalau lumpia basah ya dimakan langsung.

Lumpia Gang Lombok

Lumpia Gang Lombok bukan tempat satu-satunya beli Lumpia, tapi pilihan pertama saya. Kalau habis, alias kesiangan, saya biasanya cari Lumpia Mataram depan Sanitas. Selain kedua Lumpia itu, yang lain belum ada yang nyangkut sama lidah saya. Entah kenapa beda. Ya kulitnya lebih tebal, ya rebungnya yang terlalu tipis atau terlalu pendek memotongnya. Tidak ada udang, tidak ada ebi atau bahkan telur orak-ariknya yang tidak terasa.

Makannya harus sama nasi hangat. Saya tidak menggunakan saus kental maupun bawang yang disajikan bersama Lumpianya. Buat saya Lumpia ini lauk haha.

Dulu, setiap tahun saya mudik ke Semarang, kampung halaman Papa, setiap kali itu juga saya mampir ke Lumpia Gang Lombok. Kadang kebagian, kadang kesiangan dan harus kembali ke esok harinya. Ketika Dudu lahir, saya mulai membawa Dudu ke sana. Soalnya di dekat Lumpia Gang Lombok ini ada kapal, Klenteng dan lapangan parkir yang lumayan besar untuk Dudu main-main.

 


Meskipun tidak bisa mewariskan rasa, karena Dudu kalau disuruh pilih maunya Pempek daripada Lumpia, setidaknya saya bisa mewariskan cerita. Soal kios Lumpia kesayangan, yang sebenarnya kalau disuruh nyetir sendiri ke sana tanpa Google Maps pasti nyasar juga.

Saturday, June 8, 2019

Dimsum Hunt: Yum Cha Hauz Mangga Besar

We love brunch! Dulu, di kampung halaman Dudu, yang namanya bangun siang di akhir pekan dan lari ke iHop terdekat sudah jadi tradisi. Waktu tinggal di selatan Jakarta, kita suka kabur ke Ikea cuma buat sarapan. Sekarang di Kelapa Gading, yang namanya makan pagi hanya antara dimsum dan bakmi.

Dimsum sounds good.
Tapi di mana? 


Libur Lebaran yang berkepanjangan membuat saya dan Dudu pergi nge-date ke tempat-tempat yang tidak biasa buat kita berdua. Salah satunya adalah Mangga Besar, lokasi strategis buat cari Chinese Food termasuk dimsum. Setelah browsing, saya menemukan Yum Cha Hauz. Good pictures, decent price, dan bisa pakai Zomato Gold! Yes, saya baru daftar pas Lebaran dan ingin mencoba menggunakannya.

Let’s go!