Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Sunday, May 4, 2025

Navigating Mass Rapid Transits in Overwhelming Cities

Navigating public transportation can be a challenge when it comes to a new city. Especially when we’re not regular public transport users. Singapore used to be the training ground, with only two SMRT lines and integrated buses. Now, the neighboring country has six lines with over 140 stations. My personal favorite stop, Dhoby Ghaut has become so overwhelmingly large and confusing. The busiest station back in the day, City Hall, now shared the crowd with many other interchanges.


Since then, me and Dudu have experienced public transport, subways in particular, around the world. From London’s Underground to New York's infamous MTA Transit. Wandering around Seoul’s Metro, going up and down Bangkok’s BTS and getting lost in Paris’ Métropolitain. Not to mention KL’s Rapid Transit, Metro de Madrid and the Prague Metro. Recently, we added Los Angeles MTA to our list. Our goal is to try the well-known Tokyo Metro.

Every Subway has its own complicated map, plus language barrier if we’re traveling in non-English Speaking countries. Some of them we travelled back to a decade ago when Google Maps wasn't as advanced, and metro cards aren't as easy to get. So we do have to rely on maps and one-time tickets.

Collecting our “Transit” stories, these are things we learnt the hard way. Some of them are so basic and we were warned that when we nostalgically recall them, it becomes an inside joke.


Check the nearest exit.

Sunday, April 20, 2025

Cerita di Balik Oleh-Oleh yang Sering Dibeli

“Eh, lo mau pergi? Oleh-olehnya dong!”

Bagi banyak orang Indonesia, tradisi meminta oleh-oleh atau buah tangan setelah seseorang bepergian sudah sangat mengakar. Permintaan ini seringkali diungkapkan dengan nada bercanda namun tetap mengandung harapan untuk dibawakan sesuatu. Hal ini adalah hal paling disebelin oleh yang mau jalan-jalan karena jadi beban, tapi pas di lokasi akhirnya kepikiran.

Masalahnya, kebiasaan ini tidak hanya terbatas pada keluarga dekat atau teman akrab, tetapi juga bisa meluas ke rekan kerja atau bahkan kenalan yang tidak terlalu dekat. Rencananya cuma mau kasih oleh-oleh ke teman satu tim, terus kepikiran kayaknya bos juga harus dikasi. Lalu gimana dengan orang finance yang sering bantu kita bikin invoice last minute? Atau mas OB yang baik hati selalu membelikan makan siang kita? List yang tadinya pendek, tiba-tiba mengular dan entah sejak kapan koper kita penuh oleh-oleh.

Saya lebih suka pergi diam-diam. Ekspektasi membawa pulang sesuatu membuat saya jadi merasa terbebani saat berwisata. Tapi, ketika teman yang pernah mendapatkan oleh-oleh dari kita lalu membelikan barang sebagai timbal balik, rasanya senang. Atau ketika barang yang kita bawakan dari tempat wisata itu benar-benar disimpan dengan baik, rasanya jadi ikhlas.

Budget kita terbatas, beli apa buat oleh-oleh dong?

Benda-benda unik penuh makna untuk orang spesial.


Beberapa daerah memiliki toko atau butik yang fokus menjual produk-produk unggulan atau kerajinan khas daerah tersebut dengan kualitas yang baik. Maka dari itu, kalau sedang mengunjungi sebuah kota, apalagi kota kecil, saya akan berusaha untuk mampir ke downtown dan melihat-lihat ada toko lokal apa di sana. Kalau rajin, kita bisa mencari tahu ada event apa di hari kita berkunjung, ada bazaar lokal apa yang bisa jadi tempat kita membeli oleh-oleh spesial.

Thursday, March 13, 2025

Menyusun Budget untuk #DatewithDudu

Alasan terbesar saya tidak pergi travelling adalah karena tidak ada uang. Konon, traveling makan biaya besar. Apalagi kalau sama anak. Biayanya jadi dobel. Lalu, apa yang harus dilakukan?

Ketika saya melakukan budgeting, biaya yang dikeluarkan dibagi menjadi 3, yaitu prioritas, pengeluaran fleksibel dan hal mewah. Membagi budgeting ke dalam 3 kategori ini akan memudahkan saya untuk menghitung pengeluaran yang akan terjadi. Saya juga dapat menentukan fokus biaya yang akan dikeluarkan.

Waktu merencanakan perjalanan ke Korea, saya nabung pake celengan. Beneran tiap saya dan Dudu nggak nge-date, duitnya masuk celengan. Setelah setahun lebih, ternyata cukup juga buat biaya hidup di sana. Perjalanan ke Korea ini termasuk yang paling epic karena beli tiketnya setahun di muka. Beli di Garuda Travel Fair Januari, buat perjalanan Januari tahun depannya.

Priority

Prioritas berarti hal-hal yang harus kudu wajib dibeli atau dibayar. Misalnya makanan, hotel, dan transportasi. Yang pertama saya beli ketika hendak liburan adalah tiket pesawat atau tiket kereta. Setelah itu baru booking hotel. Kecuali kalau road trip, ya saya langsung booking hotel.

Sunday, March 2, 2025

Jangan Sampai Bosan: Ide Bermain Bersama Anak di Perjalanan

Perjalanan jauh bersama anak seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Bukan hanya karena durasi perjalanan yang panjang, tetapi juga bagaimana menjaga anak agar tidak bosan. Attention span anak-anak yang kadang pendek bisa membuat suasana perjalanan menjadi kurang menyenangkan. Bayangkan anak ngambek ketika kita sedang naik bus umum. Oleh karena itu, penting bagi kita, sebagai orang tua siaga, untuk mempersiapkan berbagai ide permainan yang bisa dilakukan bersama anak selama perjalanan.


Kesempatan menghabiskan waktu bersama anak di perjalanan ini berharga karena di tengah kesibukan sehari-hari, waktu berkualitas bersama anak seringkali terbatas. Perjalanan jauh memberikan waktu yang cukup untuk bermain, bercerita, dan tertawa bersama. Dengan sedikit kreativitas, perjalanan yang membosankan bisa berubah menjadi petualangan yang seru dan tak terlupakan bagi anak-anak. Mari kita manfaatkan waktu perjalanan ini untuk menciptakan momen-momen indah bersama buah hati tercinta.

Ada contohnya?

Well, cerita-cerita berikut ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Setiap anak memiliki kesenangan berbeda and ketertarikan yang beragam juga. Intinya, untuk menciptakan sebuah perjalanan yang penuh petualangan, sesuaikan dengan kesukaan masing-masing anak.

Wednesday, February 26, 2025

Mau Traveling Bareng Anak, Mulai Dari Mana?

“Gue mau dong kayak lo gitu, bisa jalan bareng anak.”
Kalimat ini sering saya dengar kalau saya pulang jalan-jalan sama Dudu. Kayaknya seru. Adventurous. Namun, biasanya tinggal niat semata dari yang mengungkapkan keinginannya. Soalnya, (ini kata mereka lho), “ternyata ribet ya traveling sama anak.”

Ya, memang nggak se-simple solo traveling, tapi juga bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Hanya saja kita butuh persiapan ekstra.

Lumphini Park, Bangkok (2018)

Creating a Good Journey


Yang memutuskan apakah sebuah perjalanan adalah good journey adalah kita sendiri. Dalam hal ini, saya dan Dudu. Jadi, traveling bersama anak itu dimulai dari alasan dan tujuannya. Buat apa? Tanyakan pada diri sendiri, kenapa mau jalan-jalan. Semua alasan valid lho. Baik yang hanya mau buat content, FOMO sama postingan teman, atau yang mau creating memories sama anak, dan cari alasan buat ke theme park. Tapi, keberadaan alasan ini penting, karena akan menentukan seperti apa perjalanan kita bersama anak.

Friday, February 14, 2025

Nonton Konser di Luar Negeri, Apa Serunya?

Nonton konser di luar negeri, sekalian jalan-jalan dong!

Saya beberapa kali menonton konser di luar negeri, meski masih hanya di negara tetangga saja. Semuanya konser K-Pop. Yang pertama tahun 2012, karena pekerjaan yang harus meliput konser Super Junior, Super Show 4, di Singapore Indoor Stadium. Lalu nonton CN Blue pada tahun 2017 di ZEPP@BigBox Singapore. Lalu K-Wave 2 Music Festival di Kuala Lumpur pada 2018. Semuanya Kpop haha. Sisanya, nonton di Indonesia.

 CN Blue pada tahun 2017 di ZEPP@BigBox Singapore

Waktu kuliah di Amerika, juga nonton konser sih, tapi itu kan pas tinggal di sana, jadi nggak dihitung “luar negeri” dong ya haha.

Nonton konser di luar negeri berarti punya persiapan ekstra. 

Selain ekstra uang dan waktu, juga ekstra itinerary. Alias, mau ke mana di sisa waktu yang ada. pertimbangkan hal berikut sebelum pergi.

Harga Tiket Konser. Kalau di Singapura, harga tiket konser bisa lebih mahal, atau sama mahalnya. Sebagai perbandingan, harga tiket paling mahal untuk Super Show 9 Jakarta adalah 2,8 Juta, sementara di Singapura mencapai 3,8 Juta dan Malaysia 3,2 Juta.

Biaya Lain-lain. Bagi yang tinggal di Jakarta seperti saya, nonton konser di kota sendiri berarti hanya keluar biaya bensin, parkir dan sejenisnya. Mungkin taksi atau transportasi umum lainnya kalau parkir tidak memungkinkan. Sementara kalau ke luar negeri berarti ada biaya akomodasi dan transportasi yang bisa jadi seharga tiket konsernya. 


Waktu yang dibutuhkan. Nonton konser di kota sendiri, hanya perlu meluangkan waktu di hari H konser saja. Kalau konser di negara tetangga harus menghitung waktu berangkat dan pulang yang tidak sebentar.

Bahasa. Buat saya yang nontonnya konser Kpop, hal ini penting. Makanya hanya nonton di Singapura dan Malaysia yang translate-nya ke English. Kalau di Thailand, nanti pas ment (alias ngobrol-ngobrol), saya bengong. Kalau nonton boyband kayak Backstreet Boys atau Band macam Green Day sih mana saja jadi asal duitnya ada. Haha.

Itinerary. Mau sekalian ke mana lagi? Soalnya kalau sudah traveling ke negara tetangga dan hanya nonton konser saja, buat saya sih rugi. Paling tidak bisa bawa 1-2 tulisan blog pulang ke Indonesia kan. Periksa tempat wisata atau tempat kuliner di sekitar tempat konser.


K-Wave 2 di Stadium Merdeka, Kuala Lumpur

Sudah begini kok ngotot nonton di luar negeri?

Kalau ditanya begini, saya biasanya cuma tertawa. Lebih mahal, lebih ribet dan lebih banyak waktu terpakai. Namun, saya masih memilih pergi nonton di negara tetangga. Kenapa?

Sunday, June 23, 2024

Menjawab Pertanyaan Tentang Liburan Hemat

Mau liburan tapi khawatir over budget? Bagaimana caranya agar bisa liburan dengan tenang? Mulai dari booking tiket hingga apa yang dilakukan di kota tujuan, ada banyak cara untuk menghemat.


Apakah harga tiket pesawat benar-benar lebih murah di hari Selasa?

Dilansir dari website Skyscanner, airlines biasanya mempublikasi sale pada Senin malam atau Selasa pagi. Jadi, jika kita kebetulan browsing tiket pada saat sale berlangsung, ya harganya pasti lebih rendah daripada ketika kita cek di hari Sabtu. Namun hal ini bukan berarti kita harus booking di hari Selasa.

Sebaiknya booking jauh-jauh hari. Scott Keyes, founder dan chief flight expert at flight deal subscription service Going, membagikan di interviewnya dengan CNBC, bahwa untuk off season yang bukan musim liburan, sebaiknya booking dilakukan satu hingga tiga bulan di muka. Sebisa mungkin jangan di bawah tiga minggu karena Airlines cenderung menaikkan harganya ketika tanggal penerbangan sudah dekat.


Bagaimana dengan Hotel, kapan waktu yang tepat untuk booking kamar?

Banyak yang menyarankan untuk booking kamar pada hari Jumat atau Sabtu, karena banyak hotel yang menurunkan harga untuk kamar-kamar yang sepertinya tidak mungkin terisi. Hindari hari-hari awal minggu karena semua orang merencanakan bepergian dan kemungkinan besar sedang booking hotel juga.

Tapi kalau traveling yang kita lakukan bukan last-minute, coba booking dua sampai tiga bulan sebelumnya. Tapi jangan lebih jauh dari itu. Takut rencana berubah? Menurut majalah Travel+Leisure, kesempatan berikutnya hadir di 15 hari sebelum tanggal booking.

Apakah booking lewat Travel Agent atau third-party lebih murah?

Ternyata tidak juga. Jika third-party tersebut bekerja sama dengan hotel atau airlines yang kita ingin gunakan, mungkin harganya bisa lebih murah. Atau ketika ada diskon dan promo tambahan yang memang berasal dari Travel Agent atau third-party itu sendiri. Selebihnya, booking langsung bisa jadi lebih murah.

Saya pernah booking hotel via third-party seperti online travel agent, lalu menemukan bahwa booking langsung ternyata bisa lebih murah karena mereka sedang ada promo stay 2 nights, get 3rd night free. Promo tersebut hanya bisa didapatkan melalui direct booking. Begitu juga dengan penerbangan. Ketika mencari harga tiket murah penerbangan internasional lewat Skyscanner beberapa waktu lalu, harga termurah justru ada di website airlines itu sendiri.

Bihun bebek di Medan, meski terkenal, tempatnya agak tersembunyi

Bagaimana menghemat budget untuk makan?

Perhatian: jika tujuan traveling-mu adalah makan, maka hal ini tentunya tidak berlaku.

Yang biasanya saya lakukan ada melihat apakah restoran memiliki harga berbeda untuk lunch dan dinner. Atau apakah berbeda di weekdays dan weekend. Sama seperti restoran all-you-can-eat favoritmu, bisa jadi ada harga termurah untuk makan. Jika kita datang di waktu yang tepat.

Jangan makan di tempat hiburan. Misalnya kalau kita ke amusement park dan sejenisnya. Harganya pasti lebih mahal. Jika ingin mencicipi masakan lokal, coba cari restoran yang terletak di luar zona turis. Sekarang ini semua bisa dicek dahulu dengan Google Maps atau aplikasi traveling seperti TripAdvisor.

Perhatikan promo yang ada. Di sebagian restoran, anak-anak bisa makan gratis. Jika ini adalah birthday trip atau anniversary trip, jangan segan tanyakan apakah mereka punya promosi spesial.

Tiket amusement park mahal, adakah pilihan destinasi lain?

Jawabannya tentu ada. Tapi jika Disneyland atau Universal Studios memang tujuan utamanya, ya kita harus siap dong dengan harganya. Selain itu, cari tujuan wisata yang gratis.

Jika berwisata ke luar negeri, saya sering mencari museum yang gratis. Di Amerika banyak museum gratis, baik yang memang gratis atau membuka pintunya untuk semua orang pada hari tertentu. Di Singapura, banyak taman gratis. Jacob Ballas Children Garden adalah salah satu favorit saya dan Dudu. Di Jakarta ada free walking tour yang bisa diikuti. Atau kegiatan dengan sistem pay-as-you-wish alias sukarela.

Daftar kegiatan out-of-the-box. Saya dan Dudu pernah mendaftar ikutan cooking class di Bangkok. Selain seru, makanan yang dimasak boleh dibawa pulang dan cukup untuk makan 2 hari berikutnya. Traveling jadi lebih hemat karena kita bisa bawa bekal.

Hasil Cooking Class kita. Lumayan kan?

In general, traveling di luar musim liburan jauh lebih murah. Tapi, kita yang punya anak tentu tidak bisa traveling sesuka hati. Kadang karena tujuan traveling yang juga unik, misalnya ingin main salju atau hadir di acara tertentu, membuat kita susah memilih tanggal. Tapi, tetap ada cara untuk hemat jika kita mau browsing dan research. Intinya, semua harus direncanakan dengan baik karena yang bikin budget bengkak adalah hal-hal di luar rencana.

Monday, August 22, 2022

Traveling Bareng Anak Itu Banyak Manfaatnya

Katanya, traveling sama anak kecil itu percuma. Soalnya si anak tidak akan ingat. Memang bener begitu? Ya, waktu saya tanya si Dudu, yang sejak usia 5 bulan sudah wara wiri keliling dunia sama saya sih, jawabannya hanya ingat waktu ulang tahun ke-4 yang dia tiup lilin di taman. Selebihnya tidak tahu.

Tuh kan percuma.

Eh tidak juga loh. Meskipun anak tidak ingat pernah pergi jalan-jalan, ada banyak manfaat yang bisa didapat dari traveling sama anak.

Tiup lilinnya udah, ini lagi potong kue

Yang pertama tentu saja BONDING.

Kapan lagi pergi berdua, jalan berdua dan menghabiskan waktu bersama-sama tanpa disela kegiatan lain? Saya kalau traveling memang hanya berdua Dudu dengan gaya backpacking. Mulai dari road trip ketika dia kecil, di mana dia duduk di carseat, hingga saat dia lebih besar sedikit kita keliling naik kendaraan umum atau ikutan open trip. Perjalanan jadi seru karena ada temannya, dan kalau anak tidak ingat kan tinggal ditunjukkan foto-fotonya ketika dia sudah lebih besar.

Dudu selalu appreciate kalau melihat banyak foto saya dan dia traveling berdua. Tidak perlu mengingat perjalanannya untuk berbagi memori bersama. Begitu anak sudah lebih besar, saya bisa cerita banyak soal trip kita. Atau ya dia bisa baca sendiri juga di blog ini. Hahaha.