Saya beberapa kali menonton konser di luar negeri, meski masih hanya di negara tetangga saja. Semuanya konser K-Pop. Yang pertama tahun 2012, karena pekerjaan yang harus meliput konser Super Junior, Super Show 4, di Singapore Indoor Stadium. Lalu nonton CN Blue pada tahun 2017 di ZEPP@BigBox Singapore. Lalu K-Wave 2 Music Festival di Kuala Lumpur pada 2018. Semuanya Kpop haha. Sisanya, nonton di Indonesia.
Waktu kuliah di Amerika, juga nonton konser sih, tapi itu kan pas tinggal di sana, jadi nggak dihitung “luar negeri” dong ya haha.
Nonton konser di luar negeri berarti punya persiapan ekstra.
Selain ekstra uang dan waktu, juga ekstra itinerary. Alias, mau ke mana di sisa waktu yang ada. pertimbangkan hal berikut sebelum pergi.
Harga Tiket Konser. Kalau di Singapura, harga tiket konser bisa lebih mahal, atau sama mahalnya. Sebagai perbandingan, harga tiket paling mahal untuk Super Show 9 Jakarta adalah 2,8 Juta, sementara di Singapura mencapai 3,8 Juta dan Malaysia 3,2 Juta.
Biaya Lain-lain. Bagi yang tinggal di Jakarta seperti saya, nonton konser di kota sendiri berarti hanya keluar biaya bensin, parkir dan sejenisnya. Mungkin taksi atau transportasi umum lainnya kalau parkir tidak memungkinkan. Sementara kalau ke luar negeri berarti ada biaya akomodasi dan transportasi yang bisa jadi seharga tiket konsernya.
Harga Tiket Konser. Kalau di Singapura, harga tiket konser bisa lebih mahal, atau sama mahalnya. Sebagai perbandingan, harga tiket paling mahal untuk Super Show 9 Jakarta adalah 2,8 Juta, sementara di Singapura mencapai 3,8 Juta dan Malaysia 3,2 Juta.
Biaya Lain-lain. Bagi yang tinggal di Jakarta seperti saya, nonton konser di kota sendiri berarti hanya keluar biaya bensin, parkir dan sejenisnya. Mungkin taksi atau transportasi umum lainnya kalau parkir tidak memungkinkan. Sementara kalau ke luar negeri berarti ada biaya akomodasi dan transportasi yang bisa jadi seharga tiket konsernya.
Waktu yang dibutuhkan. Nonton konser di kota sendiri, hanya perlu meluangkan waktu di hari H konser saja. Kalau konser di negara tetangga harus menghitung waktu berangkat dan pulang yang tidak sebentar.
Bahasa. Buat saya yang nontonnya konser Kpop, hal ini penting. Makanya hanya nonton di Singapura dan Malaysia yang translate-nya ke English. Kalau di Thailand, nanti pas ment (alias ngobrol-ngobrol), saya bengong. Kalau nonton boyband kayak Backstreet Boys atau Band macam Green Day sih mana saja jadi asal duitnya ada. Haha.
Itinerary. Mau sekalian ke mana lagi? Soalnya kalau sudah traveling ke negara tetangga dan hanya nonton konser saja, buat saya sih rugi. Paling tidak bisa bawa 1-2 tulisan blog pulang ke Indonesia kan. Periksa tempat wisata atau tempat kuliner di sekitar tempat konser.
Bahasa. Buat saya yang nontonnya konser Kpop, hal ini penting. Makanya hanya nonton di Singapura dan Malaysia yang translate-nya ke English. Kalau di Thailand, nanti pas ment (alias ngobrol-ngobrol), saya bengong. Kalau nonton boyband kayak Backstreet Boys atau Band macam Green Day sih mana saja jadi asal duitnya ada. Haha.
Itinerary. Mau sekalian ke mana lagi? Soalnya kalau sudah traveling ke negara tetangga dan hanya nonton konser saja, buat saya sih rugi. Paling tidak bisa bawa 1-2 tulisan blog pulang ke Indonesia kan. Periksa tempat wisata atau tempat kuliner di sekitar tempat konser.
![]() |
K-Wave 2 di Stadium Merdeka, Kuala Lumpur |
Sudah begini kok ngotot nonton di luar negeri?
Kalau ditanya begini, saya biasanya cuma tertawa. Lebih mahal, lebih ribet dan lebih banyak waktu terpakai. Namun, saya masih memilih pergi nonton di negara tetangga. Kenapa?
Yang pertama, ya tentu saja karena bisa sekalian traveling. Misalkan konser hari Sabtu, dan kita berangkat Jumat dan pulang Minggu. Masih ada waktu Sabtu pagi dan Minggu pagi untuk keliling kota dan eksplorasi tempat wisata. Lebih oke lagi kalau misalnya konser tersebut jatuh di long weekend atau pas liburan panjang. Waktu di Kuala Lumpur, saya sempat mampir KLCC dan keluar masuk Coffee Shop di sekitar Stadium Merdeka sebelum konser dimulai. Salah satunya adalah Merchant's Lane di Lorong Petaling, yang tempatnya unik dan kopinya enak.
Yang pertama, ya tentu saja karena bisa sekalian traveling. Misalkan konser hari Sabtu, dan kita berangkat Jumat dan pulang Minggu. Masih ada waktu Sabtu pagi dan Minggu pagi untuk keliling kota dan eksplorasi tempat wisata. Lebih oke lagi kalau misalnya konser tersebut jatuh di long weekend atau pas liburan panjang. Waktu di Kuala Lumpur, saya sempat mampir KLCC dan keluar masuk Coffee Shop di sekitar Stadium Merdeka sebelum konser dimulai. Salah satunya adalah Merchant's Lane di Lorong Petaling, yang tempatnya unik dan kopinya enak.
Which brings me to my second reason: waktunya lebih pas. Ada band yang mampirnya Singapura atau Malaysia, tapi tidak mampir Indonesia. Jadi mau tidak mau harus pergi ke venue sebelah. Terkadang, meski sama-sama weekend, ada akhir pekan yang lebih lega dan membuat konser bukan sekedar trip ke mall. Lokasi konser di Jakarta juga jauh, padat dan pusing cari parkir. Jalan dari rumah ke JIS atau ke Beach City Ancol, plus keribetan logistik di sana, kalau ditotal sama dengan perjalanan ke Singapura haha.
Yang ketiga tentu saja logistik. Perjalanan ke lokasi, parkir, antri, dan lain sebagainya yang membuat saya beberapa kali batal nonton konser band favorit. Malas antri masuk, berantem sama security, dan gak yakin dapat tempat duduk oke. Kalau di luar negeri kan selain sejauh ini lebih teratur, vibes-nya juga jalan-jalan, jadi emosi lebih turun haha.
Ketiga hal itulah yang biasanya membuat saya mempertimbangkan untuk melirik negara tetangga sebagai lokasi tujuan konser.
Pertanyaan berikutnya mungkin, kapan mulai mempersiapkan perjalanan spesial ini? Biasanya saya beli tiket konsernya dulu. Setelah tiket konser ada di tangan, saya memeriksa harga tiket Pesawat. Syukur-syukur kalau pas ada sale di online travel agent. Dari situ, baru memilih penerbangan. Kalau konsernya malam, saya berusaha memilih penerbangan paling pagi di hari yang sama. Kalau konsernya siang, ya mau tidak mau di hari sebelumnya. Habis booking tiket, kita baru booking hotel.
Saya sudah beberapa kali menonton konser di luar negeri. Negara favorit saya buat nonton konser adalah Singapura.

Disclaimer dulu kalau saya punya tempat numpang tidur di Singapura, jadi saya tidak perlu bayar akomodasi.
Yang menyenangkan dari nonton konser di Singapura adalah:
Sebelum dan sesudah konsernya yang tertib. Jadi tidak perlu antri dari siang hari. Waktu konser di ZEPP, saya masih sempat makan malam bersama keluarga di mall di Jurong East dan menitipkan anak ke adik saya. Pulangnya juga sama, karena Jurong East ini hub MRT dan Bis, jadi keretanya juga sepi. Waktu di Singapore Indoor Stadium tidak dihitung karena liputan berarti saya diantar jemput naik mobil sponsor. Tapi, melihat orang-orang berbaris tertib masuk MRT, rasanya konser ini juga baik-baik saja.
Kita mudah mengukur waktu perjalanan ke lokasi konser. Bis dan MRTnya cenderung tepat waktu, dan jalan kaki pun ada tempatnya. Jadi perkiraan perjalanan yang ditulis Google Maps biasanya tepat. Memang kalau tempatnya jauh, perjalanan bisa 1 jam lebih naik transport umum, namun sebagai turis yang datang dari Indonesia, naik public transport nyaman ini adalah sebuah kemewahan sendiri. Haha.
Bisa menemukan tempat nongkrong yang dekat. Karena Singapura negaranya tidak besar, jadi pada umumnya, tempat konser pasti dekat MRT, dekat tempat makan, dekat mall, atau tempat wisata. Tinggal klik “Nearby” di Google Maps, langsung keluar semua. Berbeda dengan Malaysia, yang kalau sudah di Bukit Jalil harus agak jauh jalan ke luar untuk cari makan. Untungnya, waktu saya pergi nonton K-Wave, lokasinya di Stadium Merdeka. Saya dapat hostel yang lokasinya 15 menit jalan kaki dan bisa eksplorasi kuliner di sekitar Stadium yang di tengah kota itu.
Akhir bulan ini saya berencana nonton Konser Super Junior Yesung di Singapura. Kali ini tempatnya agak minggir sedikit, di Theatre Mediacorp, dan kata Google Maps 12 menit jalan kaki dari MRT One North (Circle Line). Saya rasanya belum akrab dengan daerah sana. Namun, bagi saya, perjalanan ini adalah petualangan baru menyusuri daerah berbeda lagi di Singapura.
Otw bikin itinerary ah!
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. Please do leave your thoughts or questions, but we appreciate if you don't spam :)