Ketika saya melakukan budgeting, biaya yang dikeluarkan dibagi menjadi 3, yaitu prioritas, pengeluaran fleksibel dan hal mewah. Membagi budgeting ke dalam 3 kategori ini akan memudahkan saya untuk menghitung pengeluaran yang akan terjadi. Saya juga dapat menentukan fokus biaya yang akan dikeluarkan.
Waktu merencanakan perjalanan ke Korea, saya nabung pake celengan. Beneran tiap saya dan Dudu nggak nge-date, duitnya masuk celengan. Setelah setahun lebih, ternyata cukup juga buat biaya hidup di sana. Perjalanan ke Korea ini termasuk yang paling epic karena beli tiketnya setahun di muka. Beli di Garuda Travel Fair Januari, buat perjalanan Januari tahun depannya.
Priority
Prioritas berarti hal-hal yang harus kudu wajib dibeli atau dibayar. Misalnya makanan, hotel, dan transportasi. Yang pertama saya beli ketika hendak liburan adalah tiket pesawat atau tiket kereta. Setelah itu baru booking hotel. Kecuali kalau road trip, ya saya langsung booking hotel.Kalau sudah tidak bisa dinego lagi, bagaimana saya bisa menghemat di bagian prioritas? Well, jawaban pendeknya adalah “coba cek diskon.” Diskon yang saya sering cari adalah:
- Diskon hotel untuk yang menginap lebih lama. Terkadang menginap dua malam bisa dapat free satu malam. Ya, why not?
- Lebih murah hotel atau Airbnb? Promo aplikasi ada?
- Diskon hotel yang digabung dengan pesawat (jika naik pesawat) atau diskon gabungan lainnya. Kadang ada diskon hotel yang digabung atraksi juga.
Pengeluaran di kategori ini harus lunas pada saat keberangkatan terjadi. Meskipun membeli dengan kartu kredit atau cicilan, pokoknya ketika berangkat, semuanya sudah terbayarkan. Buat saya, adalah pantang untuk masih punya hutang, ketika sudah pulang.
Flexibility
Pengeluaran fleksibel, seperti namanya, adalah biaya yang harus kita keluarkan sewaktu-waktu. Biaya tidak terduga atau yang bisa diutak-atik jumlahnya. Misalnya biaya beli oleh-oleh dan atraksi.Kalau pergi berdua Dudu, ketika dia masih anak-anak, saya akan mencari tempat tujuan wisata yang punya freepass untuk yang seusia Dudu. Di Singapura ada Jacob Ballas Children's Garden yang memberikan akses gratis bagi mereka yang datang bersama anak-anak di bawah 12 tahun. Jadi, kalau hendak berkunjung ke satu kota, salah satu yang saya lakukan adalah mencari promo buy 1 get 1 atau promo keluarga. Kalau mentok, kita bandingkan harga weekdays dan weekend, atau pagi dan malam, kemudian datang pas harganya lebih murah.
![]() |
Keppel Centre for Art Education, National Gallery, Singapura |
Apalagi kalau bisa gratis. Biasanya, museum punya hari dan jam gratis. Di New York misalnya, banyak museum yang membuka free admission di hari Kamis atau Jumat. Atau, menerapkan pay as you wish alias bayar sukarela.
Gratisan juga sering ada di bagian anak-anak. National Gallery Singapore punya Keppel Centre for Art Education yang bebas biaya masuk untuk semua pengunjung. Kita tidak harus membeli tiket masuk National Gallery untuk ke Keppel Centre for Art Education. Jadi, ya kalau pergi sama anak, saya cek dulu apakah area anak-anak ini gratis atau punya admission fee yang berbeda dengan museum utamanya.
Toko-toko di Downtown Disney punya tema menarik, dan pengunjung bisa keluar masuk tanpa membayar. Bisa foto-foto thematic juga, misalnya seperti di toko Star Wars. Saya dan Dudu pernah ikutan syuting talkshow di New York. Gratis, meskipun harus daftar sebulan sebelumnya dan antri satu jam sebelumnya. Tapi gratis, dan pengalamannya unforgettable. Kalau berkunjung ke satu kota, dan sudah fix tanggalnya, segera cari ada festival apa di sana. Selain hemat, ini juga bisa jadi pengalaman berkesan dan kesempatan berpartisipasi dengan kegiatan lokal.
Sebisa mungkin, pengeluaran ini tidak menggunakan kartu kredit karena nilai tukar rupiah sangat fluktuatif. Pas kita beli, kursnya A, eh pas kartu kredit ditagih, kursnya naik. Yang ada kita rugi di selisih. Jadi, usahakan menggunakan tabungan valas atau pakai cash jika melakukan transaksi di lokasi liburan.
Luxury
Ini adalah sesuatu yang kalau punya uang lebih kita kerjakan, kalau tidak ya sudah, lupakan. Atau nabung ekstra untuk melakukan hal ini.Yang pertama terpikir adalah tiket theme park. Sudah beberapa kali saya menunda beli tiket theme park karena harganya yang selangit, sementara manfaatnya tidak maksimal. Padahal, sudah pakai paket keluarga atau rombongan. Theme Park ini jadi salah satu hal mewah yang harus saya buatkan budgetnya sendiri.
Yang kedua adalah restoran. Kadang, ketika sampai di satu kota, saya ingin makan ini dan itu. Restoran mewah yang dimiliki chef terkenal atau restoran yang harus booking dulu dan harga makanannya mahal. Soalnya restorannya hanya ada di kota itu saja, atau di saat itu saja.
Yang ketiga adalah pertunjukan. Ya konser, ya teater. Termasuk nonton Harry Potter and The Cursed Child di Broadway yang kemarin akhirnya kesampaian itu. Ini adalah hal mewah yang budgetnya dibuat khusus dan kalau belum ada uang, ya skip dulu.
Pengeluaran luxury juga sebisa mungkin sudah dibeli dan lunas duluan. Apalagi karena opsinya adalah sanggup beli atau lupakan. Kalau pakai berhutang, berarti sebenarnya saya tidak sanggup dong. Ya, lupakan. Atau tunda hingga kesempatan berikutnya, sambil kita menabung khusus untuk hal mewah ini.
Urusan budget sampai segitunya?
Yes, karena liburan ini penting untuk healing. Jangan malah jadi bikin pusing.
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. Please do leave your thoughts or questions, but we appreciate if you don't spam :)