Friday, February 7, 2025

Chinatown Heritage Center Singapore

Eh, Singapore ada yang baru?

Salah satu negara tujuan wisata yang kalau saya visit, saya bingung mau ke mana lagi adalah Singapura. Too often, too many times. Kalau bukan Marina Bay Sands, Singapore Zoo, Suntec City atau landmark terkenal lainnya, sisanya adalah daerah perumahan dan taman yang mungkin lebih menarik untuk warga lokal.

Saya bahkan pernah secara sengaja stay 8 jam untuk keliling Changi (yang waktu itu belum punya Jewel) dan keluar masuk taman-taman yang ada sampai puas. Saya pernah menginap di hotel airport di Changi. Marina Bay malam hari, siang hari, sudah pernah ditulis semua. Liburan hemat, liburan gratis, liburan berdua maupun liburan ramai-ramai. Nonton konser juga sudah, meski bukan tulisan tersendiri. Malah akhir bulan Februari ini mau nonton lagi. Dulu, sebelum covid, setiap Art & Science Museum ganti exhibition, kita sempatkan mampir ke Singapura. Meski sebagian besar tulisan ini ada di blog yang andrewandme.blogspot.com. Terus apa lagi dong?


Kemarin saya kembali transit super lama di Singapura. Sekitar 8 jam. Mau ke mana lagi? Sepupu yang menjemput saya bertanya, “apa yang ingin saya kunjungi di Singapura?” Saya balik bertanya, “apa yang baru?”

Jadilah kami berdua berdiri di depan Chinatown Heritage Center, yang nyempil di tengah kekacauan Chinatown. Ethnographic museum ini bercerita tentang sejarah dan budaya masyarakat Tionghoa di Singapura. Berlokasi di tiga rumah toko yang telah dipugar di Pagoda Street, di jantung Chinatown Singapura, museum ini agak sulit ditemukan dari luar. Berjalan keluar dari MRT Chinatown, menyusuri Jalan Pagoda, cari tulisan Chinatown Heritage Center di sebelah kiri jalan. Jaraknya sekitar 1 menit berjalan kaki dari MRT.

Harga tiket normal untuk orang dewasa adalah $25. Harga tiket untuk anak-anak usia 3-12 tahun dan lansia di atas 60 tahun adalah $20. Singapore Resident mendapatkan harga khusus $15 untuk orang dewasa, serta $12 untuk anak-anak dan lansia. Anak-anak di bawah 12 tahun harus ditemani orang dewasa. Singapore Heritage Museum buka setiap hari pukul 10:00 – 19:00.

Di hari saya berkunjung, sedang ada promosi Soft Opening yaitu diskon 50% untuk pengunjung dan gratis bagi Singapore Resident. Promosinya berlaku hingga 16 Februari 2025.

Melihat sejarah komunitas Tionghoa di Chinatown Heritage Center

Antusiasme warga yang excited melihat Chinatown Heritage Center sudah dibuka kembali, membuat tujuan wisata yang menampilkan kilasan hidup Chinese immigrants di Singapura pada jaman dahulu ini, jadi ramai. Untungnya, pada saat saya membeli tiket dan masuk, saya tidak harus antri menunggu giliran di lobby, karena kapasitas ruangan yang kecil.




Museum ini memiliki pintu masuk dan keluar yang berbeda, seperti sebuah perjalanan, memberikan kita kesempatan untuk napak tilas hidup para imigran. Exhibition di Chinatown Heritage Center disusun seperti cerita. Di bagian pertama, pengunjung dikenalkan dengan berbagai tipe imigran yang tinggal di shophouse. Ada tukang jahit, tukang kayu, pembuat sepatu, pembantu, keluarga dengan 10 orang anggota dan lain sebagainya. Setiap bilik diberikan pajangan perabotan yang relevan, tapi pada dasarnya semua mirip. Tempat tidur dipan kayu dengan kasur tipis, meja, kursi dan baju-baju yang digantung di dinding.

Bagian kedua adalah cerita tentang bagaimana mereka settling down di Singapura. Yang paling seru untuk saya di bagian ini, adalah mencari marga dalam karakter Mandarin, dengan fitur interaktif yang ada di lantai dua. Dari nama yang Diinput, saya bisa melihat dari Cina sebelah mana nenek moyang saya berasal.

Semakin menjelajah, semakin banyak yang saya pelajari tentang imigran Tionghoa yang tinggal di Singapura. Tentang bagaimana Chinatown Singapore terbentuk dan perkembangannya hingga seperti yang terlihat sekarang. Ada peta besar yang dipajang menjelang akhir perjalanan yang menggambarkan bangunan bersejarah di Chinatown. Ada juga cerita tentang makanan khas yang masih bisa ditemukan di area tersebut, jika kita ingin mencobanya setelah mengakhiri kunjungan ke Museum.

Singkatnya, di ruko tersebut, pengunjung mulai dari lobby seberang tempat beli tiket. Lalu naik ke lantai dua, dan kemudian ke lantai tiga. Di setiap lantai, biasanya saya belok ke kiri dulu baru berbalik ke kanan. Lokasi exhibition di sebagian lantai, seperti daerah shophouse, lumayan sempit. Kalau mau foto harus gantian, dan lewat di gang pun hanya bisa dua orang. Kalau sedang ramai, seperti kemarin, agak sulit mengambil foto dan berlama-lama menikmati exhibition.




Dari lantai tiga, saya turun ke lantai dua dan kembali ke lantai satu untuk kemudian keluar dari pintu belakang. Benar-benar seperti sebuah perjalanan.

Renovasi dan Cerita Sejarah Chinatown Heritage Center

Ketika mencari museum ini di Google Maps, saya menemukan banyak pertanyaan apakah museum ini sudah kembali buka untuk umum. Saya jadi penasaran tentang sejarahnya. Menurut artikel yang ditulis di The Strait Times, museum ini pada awalnya adalah milik swasta, yaitu Chinatown Heritage Centre Private Limited, yang merupakan perusahaan pemilik Singapore River Cruise. Pada tahun 2020, museum ini tutup karena Covid 19 dan renovasi panjang. Seharusnya Chinatown Heritage Centre dibuka kembali pada bulan April 2021. Namun, Singapore Tourism Board (STB) mengumumkan bahwa mereka mengambil alih operasi Chinatown Heritage Centre, dan museumnya akan tutup sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.


Museum ini sendiri pertama dibuka pada tahun 2002 dan tutup untuk renovasi pertama pada tahun 2014 - 2016. Pada renovasi pertama ini, banyak multimedia dan informasi digital yang ditambahkan. Banyak yang menantikan museum ini kembali dibuka, yang akhirnya beneran terjadi pada 24 Januari 2025 kemarin. Saya beruntung bisa jadi salah satu pengunjung di minggu pertamanya kembali beroperasi.


Our Date is at
Chinatown Heritage Centre

48 Pagoda St, Singapore 059207
MRT: Chinatown atau Maxwell

No comments:

Post a Comment

Thanks for stopping by. Please do leave your thoughts or questions, but we appreciate if you don't spam :)