Sunday, January 9, 2022

This is Why We Love Yakinikuya All You Can Eat

All You Can Eat (alias AYCE) sering jadi tempat pilihan ngedate saya dan Dudu karena si anak ini makannya banyak. Jadi kalau dia sedang kelaparan, apalagi kalau mau makan daging, mendingan saya bawa ke restoran yang bisa makan dan nambah sepuasnya agar saya tidak bangkrut.


Our favorite AYCE meat place? Yakinikuya.

Why? Ini alasannya:

Varian dagingnya banyak banget. Pilihan menu AYCE yang disajikan bisa custom sesuai kita mau makan daging apa (dan kantongnya lagi kuat sampai mana haha). Kalau nggak mau makan banyak pun, ada pilihan ala carte. Tapi tetep aja jauh lebih menguntungkan ambil paket AYCE-nya.

Ada beberapa pilihan menu yang harganya berbeda-beda karena dipengaruhi jenis daging dan side dish yang bisa kita pesan:
  • Ultima (398k++ for lunch - 428k++ for dinner)
  • Premium (298k++ for lunch - 318k++ for dinner)
  • Special (258k++ for lunch - 278k++ for dinner)
  • Deluxe (178k++ for lunch - 198k++ for dinner)
  • Econo (128k++)
Kita berdua biasanya pesan Premium, karena termasuk Wagyu Karubi, Wagyu Saikoro, Loin Steak, Sop Kimchi dan Japchae yang enak banget itu. Si Dudu kalau pesan Wagyu Saikoro bisa minimum 3 piring (on top of semangkok nasi). Plus, bisa pesan eskrim atau pudding juga sebagai penutup. Jadi ya sudahlah kita stick to Premium Yakiniku.

Saikoro & loin steak, plus 

Side dish-nya enak. Japchae, Tofu Jigae bahkan sampai Kimchi-nya juga juara. Sebentar, ini restoran Jepang apa Korea? Kok side-dishnya Korean semua? Sejujurnya itu juga pertanyaan saya di awal makan Yakinikuya. Tapi karena both daging (yang ala Jepang) dan side dish (yang Korea semua itu) enak. Jadi saya berhenti bertanya-tanya dan mulai makan. Dudu sih nggak ambil pusing, yang penting Saikoro beef yang kotak itu selalu tersedia di meja.

Pelayanannya juara. Pelayan cepat tanggap, aktif menawarkan nambah, mengingatkan waktu dan refil minuman. Rajin juga mengangkat piring daging yang sudah kosong. Soalnya meja di Yakinikuya, meskipun untuk ber-4, termasuk kecil. Separonya dipakai jadi tungku. Jadi pelayannya harus sigap ngangkatin piring kosong dan menghidangkan daging pesanan berikutnya.

Bukan cuma dine in yang berkesan, takeaway pun bikin saya salut. Pesan lewat WA, fast response. Pas hari mau ambil, dia konfirmasi dan beneran dia siapin pas kita mau datang. Soalnya saya pesan Tofu Jigae yang sup, emang nggak enak kalau udah dingin. Sejak pandemi pun mereka selalu melaksanakan protokol kesehatan sih. Ada cek suhu dan alkohol pump buat cuci tangan di pintu masuk.



Lokasi Yakinikuya cukup ngumpet, di basement Dharmawangsa Square. Kalo yang bawa mobil biasanya gampang ketemu soalnya restoran ini letaknya persis di sebelah lift, di seberang Subtitle. Tapi kalau masuk dari lobby, cara ketemu paling mudah ya turun pakai lift ke basement lalu tengok kanan. Ada restoran dengan pintu geser. Lumayan gelap karena di basement, tapi tetap nyaman kok. Lokasinya di mall, tidak perlu pusing sama parkir. Oh iya, kalo mau makan di sini, please call ahead and reserve. Soalnya tempatnya kecil. Nggak pakai pandemi aja penuh, apalagi sekarang dengan social distancing, kapasitas restorannya makin sedikit dan kesempatan dapat tempat kalau kita walk-in di jam ramai bisa nggak ada.

Saya dan Dudu biasanya “shift pagi,” alias jam 11 pagi pas dia baru buka, udah booking dan makan duluan. Dan karena kita hanya berdua, jadi lebih mudah dapat tempatnya.


Our date is at:
Yakinikuya
The Darmawangsa Square, Basement Unit 46, Jl. Darmawangsa 6, RT.5/RW.1, Pulo, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160
Contact: WA +6285770659089 atau DM IG @yakinikuya



No comments:

Post a Comment

Thanks for stopping by. Please do leave your thoughts or questions, but we appreciate if you don't spam :)