Kesempatan menghabiskan waktu bersama anak di perjalanan ini berharga karena di tengah kesibukan sehari-hari, waktu berkualitas bersama anak seringkali terbatas. Perjalanan jauh memberikan waktu yang cukup untuk bermain, bercerita, dan tertawa bersama. Dengan sedikit kreativitas, perjalanan yang membosankan bisa berubah menjadi petualangan yang seru dan tak terlupakan bagi anak-anak. Mari kita manfaatkan waktu perjalanan ini untuk menciptakan momen-momen indah bersama buah hati tercinta.
Ada contohnya?
Well, cerita-cerita berikut ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Setiap anak memiliki kesenangan berbeda and ketertarikan yang beragam juga. Intinya, untuk menciptakan sebuah perjalanan yang penuh petualangan, sesuaikan dengan kesukaan masing-masing anak.
Ketika di Transportasi Umum
Saya senang main I-Spy alias “saya melihat”. Caranya gampang. Satu orang pilih benda di sekitar, terus kasih petunjuk, "i-spy with my little eye something..." diikuti dengan ciri-ciri benda tersebut. Kalau sedang di bus atau di mobil yang berjalan, biasanya saya langsung menyebutkan bendanya dan membiarkan anak-anak mencari. Contohnya, “saya melihat excavator,” atau “saya melihat angka 15”. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih kemampuan observasi dan kosakata anak-anak. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa anak-anak bisa jadi ribut dan berisik ketika bermain I-Spy. Ada baiknya kalau kita tetap menjaga agar suasana tetap kondusif.
Naik kereta gerbong paling depan atau paling belakang. Ini berlaku untuk MRT di Singapore, jalur Kuning (Circle Line), Coklat (Thomson-East Coast Line) dan Biru (Downtown Line). Intinya, MRT yang baru. Kalau naik gerbong paling depan, rasanya seperti naik wahana Universal Studio dengan gratis. Anak-anak yang menyukai petualangan akan senang naik MRT ini dan lupa kalau jarak tempuhnya lumayan jauh. Yang perlu diperhatikan adalah di beberapa MRT, di ujung ini tidak ada pegangan yang bisa dicapai oleh anak-anak. Jadi sebaiknya waspada agar anak tidak terjatuh ketika MRT berhenti di stasiun.
Membaca petunjuk dan angka. Ini bisa dilakukan di bus interchange seperti Woodlands. Saking banyaknya bus yang lewat sini, setiap segmen diberikan gambar buah dan angka bus yang besar-besar. Orang tua bisa mengajak anak untuk mencari jalan dengan mengenali buah atau membaca angka bus yang sesuai dengan tujuan kita. Misalnya, di ujung jalan kita bilang “kita akan naik bus di jalur kiwi,” lalu anak-anak akan mencari jalur berwarna hijau dengan gambar kiwi untuk diikuti hingga ke halte.
Membaca petunjuk dan angka. Ini bisa dilakukan di bus interchange seperti Woodlands. Saking banyaknya bus yang lewat sini, setiap segmen diberikan gambar buah dan angka bus yang besar-besar. Orang tua bisa mengajak anak untuk mencari jalan dengan mengenali buah atau membaca angka bus yang sesuai dengan tujuan kita. Misalnya, di ujung jalan kita bilang “kita akan naik bus di jalur kiwi,” lalu anak-anak akan mencari jalur berwarna hijau dengan gambar kiwi untuk diikuti hingga ke halte.
Bisakah kita lakukan di Jakarta?
Meskipun sulit, saya rasa, kita bisa melakukannya di Jakarta. Stretch MRT ASEAN ke Lebak Bulus yang ada di bagian atas jalan bisa memberikan kesempatan untuk main I-Spy. Busway apalagi. Hanya saja, kita perlu memastikan bahwa kita naik di jam yang sepi.
I-Spy juga adalah game favorit saya ketika road trip keluarga ke Jawa. Jaman dahulu belum ada ponsel, jadi yang saya pegang adalah peta. Ya, itu, peta yang suka dibagikan pas mudik. Atau atlas yang dipakai untuk pelajaran geografi di sekolah. Saya akan sibuk melihat nama desa dan kota yang saya lewati, lalu mencocokannya dengan apa yang ada di peta. Jaman sekarang juga bisa dilakukan, tapi versi Google Maps. Kita buka petanya di Google Maps, lalu pasang icon mobil. Anak akan melihat kita berjalan pelan-pelan, lalu mencocokan apa yang terlihat di peta dengan yang di kanan dan kirinya.
Kalau bosan, main apa lagi? Biasanya mencari angka di plat nomor mobil, atau menjumlahkan angka yang terlihat. Misalnya kita melihat Q1234BC, ya kita berlomba menjumlahkan 1+2+3+4 itu. Permainan ini sejujurnya melelahkan buat saya yang tidak suka matematika, tapi banyak anak yang menyukainya.
Perjalanan dengan pesawat terbang sedikit lebih menantang karena permainan yang ada biasanya dalam bentuk gadget. Untuk anak-anak yang lebih kecil, atau usia toddler dan balita aktif, mereka akan cepat bosan. Belum lagi perubahan tekanan bisa membuat telinga jadi sakit. Boro-boro main, berhenti nangis saja sulit karena telinganya berdengung. Jadi, untuk perjalanan udara, biasanya saya menyiapkan, snack simple, buku cerita atau buku aktivitas baru dan mainan yang tidak pakai baterai. Pihak maskapai juga kadang menyediakan paket khusus untuk anak-anak.
Jangan lupa untuk request tempat duduk di pembatas atau bagian belakang agar anak-anak bisa lebih bebas bergerak tanpa mengganggu penumpang lainnya.
Satu hal yang pernah saya coba adalah membuat buku bergambar. Jadi, ketika melakukan perjalanan jauh, saya akan meminta anak untuk menggambarkan pengalamannya, lalu mewarnainya. Anak yang senang hal-hal kreatif akan sibuk dalam waktu yang lama. Hal ini tidak selalu berhasil, karena namanya juga anak-anak. Attention span mereka cenderung tidak panjang dan kita harus terus punya hal baru untuk dibagikan.
Bermain bersama anak bukan cuma soal mengisi waktu luang, tapi juga tentang menciptakan kenangan indah. Lewat permainan, anak-anak belajar banyak hal, mulai dari kosakata baru, kemampuan observasi, sampai cara bekerja sama. Semuanya bisa dilakukan saat traveling. Kecuali mungkin pas road trip dan kita yang mengemudi. Haha.
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. Please do leave your thoughts or questions, but we appreciate if you don't spam :)