Bukan sekedar ‘Hidden Gem,’ Couz Steak House ini tempatnya beneran tersembunyi.
Terletak di dalam gang Ampera III, sedikit belok dari Jl. Ampera Raya pas di depan Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia, lokasinya tidak begitu kelihatan dari jalan raya. Terutama kalau kita datang dari arah T.B. Simatupang menuju Kemang Timur. Beberapa kali ke Couz Steak House, saya selalu terlewat belok dan harus memutar di gang berikutnya.
Lalu, apa yang membuat saya dan Dudu bolak-balik datang ke tempat Couz Steak House?
Yang pertama sudah pasti rasa. Beberapa kali ke sini, kita sudah mencoba beberapa macam meat dan dessert menu.
Ketika hendak mencoba Prime Rib (285k), Dudu ragu-ragu. Daging paling mahal di menu, terus rasanya gimana? Tapi ya namanya mencoba haha. Jadilah kemarin kita pesan Prime Rib dan datang lengkap bersama side dish yang salah satunya adalah Yorkshire Pudding. Sesuatu yang baru buat si Dudu. Buat yang bertanya-tanya, Yorkshire Pudding ini bukan pudding beneran tapi lebih mirip roti yang dibuat dari telur, tepung dan susu.
Jadi gimana? Enak kata Dudu. And worth the price.
Scotch Steak (190k) adalah menu yang paling sering kita pesan. Di awal kita juga pesan ini karena diantara teman-teman yang merekomendasikan Couz Steak House, main course ini paling populer. Basically, Scotch Steak adalah 250gr grilled rib-eye. Tapi, akhir-akhir ini saya jatuh cinta sama Controfilleto (195k) yang adalah 250gr grilled Sirloin. Meskipun saya sama Dudu biasanya tim “well-done”, di Couz Steak House kita pesan Medium Well. Soalnya kalau well-done, dagingnya jadi lebih kering dan keras.
Controfilleto (left) and Prime Rib (right)