Sunday, February 6, 2022

Hidden Gem Jakarta Selatan: Couz Steak House

Bukan sekedar ‘Hidden Gem,’ Couz Steak House ini tempatnya beneran tersembunyi.

Terletak di dalam gang Ampera III, sedikit belok dari Jl. Ampera Raya pas di depan Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia, lokasinya tidak begitu kelihatan dari jalan raya. Terutama kalau kita datang dari arah T.B. Simatupang menuju Kemang Timur. Beberapa kali ke Couz Steak House, saya selalu terlewat belok dan harus memutar di gang berikutnya.

Lalu, apa yang membuat saya dan Dudu bolak-balik datang ke tempat Couz Steak House?


Yang pertama sudah pasti rasa. Beberapa kali ke sini, kita sudah mencoba beberapa macam meat dan dessert menu.

Ketika hendak mencoba Prime Rib (285k), Dudu ragu-ragu. Daging paling mahal di menu, terus rasanya gimana? Tapi ya namanya mencoba haha. Jadilah kemarin kita pesan Prime Rib dan datang lengkap bersama side dish yang salah satunya adalah Yorkshire Pudding. Sesuatu yang baru buat si Dudu. Buat yang bertanya-tanya, Yorkshire Pudding ini bukan pudding beneran tapi lebih mirip roti yang dibuat dari telur, tepung dan susu.

Jadi gimana? Enak kata Dudu. And worth the price.

Scotch Steak (190k) adalah menu yang paling sering kita pesan. Di awal kita juga pesan ini karena diantara teman-teman yang merekomendasikan Couz Steak House, main course ini paling populer. Basically, Scotch Steak adalah 250gr grilled rib-eye. Tapi, akhir-akhir ini saya jatuh cinta sama Controfilleto (195k) yang adalah 250gr grilled Sirloin. Meskipun saya sama Dudu biasanya tim “well-done”, di Couz Steak House kita pesan Medium Well. Soalnya kalau well-done, dagingnya jadi lebih kering dan keras.


Controfilleto (left) and Prime Rib (right)

Sunday, January 9, 2022

This is Why We Love Yakinikuya All You Can Eat

All You Can Eat (alias AYCE) sering jadi tempat pilihan ngedate saya dan Dudu karena si anak ini makannya banyak. Jadi kalau dia sedang kelaparan, apalagi kalau mau makan daging, mendingan saya bawa ke restoran yang bisa makan dan nambah sepuasnya agar saya tidak bangkrut.


Our favorite AYCE meat place? Yakinikuya.

Why? Ini alasannya:

Varian dagingnya banyak banget. Pilihan menu AYCE yang disajikan bisa custom sesuai kita mau makan daging apa (dan kantongnya lagi kuat sampai mana haha). Kalau nggak mau makan banyak pun, ada pilihan ala carte. Tapi tetep aja jauh lebih menguntungkan ambil paket AYCE-nya.

Ada beberapa pilihan menu yang harganya berbeda-beda karena dipengaruhi jenis daging dan side dish yang bisa kita pesan:
  • Ultima (398k++ for lunch - 428k++ for dinner)
  • Premium (298k++ for lunch - 318k++ for dinner)
  • Special (258k++ for lunch - 278k++ for dinner)
  • Deluxe (178k++ for lunch - 198k++ for dinner)
  • Econo (128k++)
Kita berdua biasanya pesan Premium, karena termasuk Wagyu Karubi, Wagyu Saikoro, Loin Steak, Sop Kimchi dan Japchae yang enak banget itu. Si Dudu kalau pesan Wagyu Saikoro bisa minimum 3 piring (on top of semangkok nasi). Plus, bisa pesan eskrim atau pudding juga sebagai penutup. Jadi ya sudahlah kita stick to Premium Yakiniku.

Saikoro & loin steak, plus 

Wednesday, May 19, 2021

C for Cupcakes & Coffee

Setelah sekian lama, akhirnya kami berdua nge-date di luar rumah juga. Menghabiskan sore hari di C For Cupcakes and Coffee di Muara Karang, struggling to finish super cute (and super sweet) drinks. “Telalu lucu sampai tidak tega makannya.”


Sejak pandemi, Dudu jarang mau ke luar rumah. Saya juga tidak berani terlalu sering jalan-jalan. Takut pergi ke tempat jauh, takut keramaian dan akibatnya jadi sulit mau #datewithdudu. Dudu yang sudah ABG juga lebih memilih main game sambil ngobrol lewat discord sama teman-temannya dibandingkan nge-date sama Mama-nya. Duh, sedih. Tapi memang kami berdua ini beda banget. Dudu anak rumahan sementara saya tukang jalan-jalan.

Untungnya pas liburan panjang Idul FItri kemarin, kami berdua menemukan kesepakatan untuk pergi ngopi-ngopi. Karena perginya juga bersama anggota keluarga lainnya, kami mendarat di C for Cupcakes and Coffee yang berlokasi di Muara Karang. Karena sepi, jadi berani masuk dan menghabiskan sore bersama.




Café ini terletak di ruko, ada di sebelah kiri jalan kalau dari Muara Karang mau ke arah Pluit. Kalau sedang ramai, parkirnya sulit dan harus di pinggir jalan. Namun karena pandemic dan liburan Idul Fitri, kami bisa parkir di depan ruko sebelahnya yang tutup. Kesan pertama, café-nya lucu. Di pintu sudah disambut tanaman-tanaman hijau dan spot instagramable. Ketika masuk ada kesan sempit, namun ternyata dalamnya cukup luas. Bahkan ada ayunan di samping kiri yang lagi-lagi jadi instagramable spot untuk foto-foto.

Sistemnya bayar langsung di kasir dan pesanan akan diantarkan ke meja. Karena daerah tempat kasir lumayan terbatas, saya dan Dudu jadi sempat foto-foto dulu sambil mengantri haha.

Sudah lama nggak foto berdua, pas ada tempat instagramable

Wednesday, June 12, 2019

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menginap di Hotel Airport?

Selama 12 tahun jalan-jalan sama Dudu, saya baru 2 kali menginap di airport hotel. Keduanya di Changi Airport. Eh, Changi kan bagus, banyak tempat istirahat dan kegiatan yang bisa dilakukan. Buat apa menginap?

Jam berangkat yang kurang manusiawi. Jam mendarat yang terlalu malam, jadi MRT sudah tutup. Waktu transit yang kurang dari 12 jam. Tiga hal itu yang biasanya menjadi alasan saya untuk menginap di hotel airport. Selain tentunya karena saya bawa balita.

Tapi emang worth it?
 

Saturday, June 8, 2019

Dimsum Hunt: Yum Cha Hauz Mangga Besar

We love brunch! Dulu, di kampung halaman Dudu, yang namanya bangun siang di akhir pekan dan lari ke iHop terdekat sudah jadi tradisi. Waktu tinggal di selatan Jakarta, kita suka kabur ke Ikea cuma buat sarapan. Sekarang di Kelapa Gading, yang namanya makan pagi hanya antara dimsum dan bakmi.

Dimsum sounds good.
Tapi di mana? 


Libur Lebaran yang berkepanjangan membuat saya dan Dudu pergi nge-date ke tempat-tempat yang tidak biasa buat kita berdua. Salah satunya adalah Mangga Besar, lokasi strategis buat cari Chinese Food termasuk dimsum. Setelah browsing, saya menemukan Yum Cha Hauz. Good pictures, decent price, dan bisa pakai Zomato Gold! Yes, saya baru daftar pas Lebaran dan ingin mencoba menggunakannya.

Let’s go!

Wednesday, April 3, 2019

Astori Coffee Antasari

"I don’t need a motivational quote, I need coffee." 
Ada tulisan begitu di salah satu kaca Astori Coffee. Saya setuju!

Coffee shop yang nyempil di sudut belakang pom bensin Pertamina Jl. Pangeran Antasari ini jadi tempat saya dan Dudu belajar aksara Jawa weekend kemarin. Semuanya tentang coffee shop ini di luar ekspektasi. 



Pertama parkirannya luas. Kan coffee shop di pom bensin ya, jadi saya pikir akan sulit untuk bawa dan parkir mobil di sana. Ternyata ada sekitar 5 slot kosong untuk mobil. Lokasinya ada di sebelah kiri jalan kalau dari arah Kemang. Setelah pertigaan Brawijaya Children & Women Hospital, ada pom bensin Pertamina. Belok dan langsung ke bangunan yang ada di bagian belakangnya. Ada restoran ramen dan barbershop juga di sana.

Saturday, February 16, 2019

Mampir Ke NomiNomi Delight Rawamangun

NomiNomi Delight adalah tempat nongkrong seru spesialis menu Ramen dan Roti Bakar di Rawamangun, Jakarta Timur. Lokasinya di Jl. Pemuda, dekat dengan perempatan Arion, tepat di seberang Pizza Hut Rawamangun. Weekend kemarin, saya dan Dudu nge-date di sana.

Cobain Yuk!


 

Meskipun kesan pertamanya tempat ini mirip dengan warung gaul kekinian, tapi makanan yang disajikan ternyata berbeda. Yang pertama pegang menu, sudah pasti Dudu. Melihat menu nasi ayam pedas, dia langsung sedih. Soalnya dia sedang ingin makan nasi.
Mama: Ini pedas lho.
Dudu: Yang level satu juga pedas?
Mama: Iyalah, namanya juga Spicy Made.
Dudu: Coba bisa nomor nol.

Soalnya di menu Yakimeshi ada level nol. Sayangnya Yakimeshi terlihat seperti nasi goreng dan Dudu lebih tertarik dengan menu Nomi Ricebowl yang terdiri dari Nomi Sambal Matah dan Nomi Spicy Made. Menu yang dipajang di atas barnya ada tambahan Nomi Teriyaki. Tapi pas lihat itu, kita sudah terlanjur pesan Nomi Spicy Made dengan sambal terpisah. Ternyata bisa dipisah sambalnya! Jadi Dudu happy.